Agenda Pembangunan dan Gaya Hidup Global Terpengaruh Akibat Fenomena Berikut

- 23 Februari 2024, 14:39 WIB
Seminar Foreign Policy Circle’s Talk: “South-south Cooperation: Its Continued Significance and Future Challenges” di Auditorium Firmanzah, Universitas Paramadina pada Kamis (22/2/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Seminar Foreign Policy Circle’s Talk: “South-south Cooperation: Its Continued Significance and Future Challenges” di Auditorium Firmanzah, Universitas Paramadina pada Kamis (22/2/2024). Sumber: Universitas Paramadina /

Yuliana Indriati, Direktur Pengembangan Usaha PT. Biofarma saat ini sedang mengembangkan kemitraan global yang kuat dengan fokus pada pasar Afrika. Dengan pengalaman dan keunggulan dalam produksi vaksin dan produk farmasi lainnya, PT. Biofarma telah menjadi pemain kunci dalam industri ini.

“Melalui anak perusahaan dan kemitraan strategis, telah berhasil memasuki pasar global, termasuk ke Afrika, dengan produk-produk berkualitas tinggi. Dengan strategi yang berfokus pada penetrasi pasar, keunggulan kualitas dan kolaborasi yang efektif memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kehadirannya di pasar global, dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia,” tutur Yuliana.

Para pembicara pada Seminar Foreign Policy Circle’s Talk: “South-south Cooperation: Its Continued Significance and Future Challenges” di Auditorium Firmanzah, Universitas Paramadina pada Kamis (22/2/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Para pembicara pada Seminar Foreign Policy Circle’s Talk: “South-south Cooperation: Its Continued Significance and Future Challenges” di Auditorium Firmanzah, Universitas Paramadina pada Kamis (22/2/2024). Sumber: Universitas Paramadina
Dima Al-Khatib, Director of the United Nations Office for South-South Cooperation (UNOSSC) melihat kerja sama Selatan-Selatan telah menjadi landasan yang penting untuk solidaritas global dan ketahanan di tengah tantangan dan peluang yang kompleks. Dengan kepemimpinan Tunisia dalam memajukan kerja sama ini patut diakui, terutama di tengah dinamika kerja sama yang dipengaruhi oleh disparitas ekonomi, ketidakstabilan politik dan krisis lingkungan. Pada saat yang sama, pandemi Covid -19 telah menyoroti pentingnya respons krisis yang efektif dan ketahanan kesehatan.

“Tantangan masa depan bagi kerja sama Selatan-Selatan meliputi kebutuhan akan peningkatan digitalisasi, penanganan perubahan iklim, dan meningkatkan perdagangan dan investasi di antara negara-negara Selatan global. Untuk mengatasi tantangan bersama ini, diperlukan rekomendasi kebijakan yang komprehensif, termasuk peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan bersama, memperkuat struktur tata kelola untuk memastikan partisipasi yang inklusif dan mengeksplorasi mekanisme pembiayaan baru,” tegas Dima.

Dima berharap dukungan dari sistem pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kerja sama Selatan-Selatan dapat terus menjadi modalitas penting untuk mendukung negara-negara yang berkembang dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Sebagai penutup, Rio Budi Rahmanto sebagai Kepala Pusat P2K Multilateral Kemenlu RI menyoroti beberapa poin penting dari diskusi yang telah diadakan. Tentu dari diskusi ini memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya kerja sama Selatan-Selatan, terutama di tengah ketidakseimbangan global yang semakin meningkat, kurangnya kepercayaan dan tantangan-tantangan baru yang dihadapi dunia saat ini.

Baca Juga: Mahasiswa Paramadina-Petani Sukawangi Sosialisasi Manfaat Limbah Ini

“Kita harus memanfaatkan kerja sama segitiga dan memperkuat kapasitas nasional negara-negara berkembang untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan. Penting juga untuk memperkuat kemitraan pemangku kepentingan multi dan mengintegrasikan agenda Selatan global,” kata Rio.

Indonesia berencana untuk meningkatkan peran dalam kerja sama Selatan-Selatan dan memanfaatkan perusahaan nasional untuk memperluas akses pasar, terutama di wilayah Afrika yang dipandang memiliki potensi pertumbuhan besar. Hal ini juga sejalan dengan visi Indonesia 2045 tentang transformasi ekonomi.

“Dalam menghadapi masa depan, ada aspirasi untuk melanjutkan diplomasi ekonomi dan memperluas kerja sama pengembangan, sambil tetap mempertimbangkan risiko dan peluang yang ada. Kemitraan dengan universitas juga dipandang sebagai langkah penting dalam memperkuat penelitian dan inovasi,” pungkasnya. (Lucius GK)

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x