Bakar Batu, Tradisi Unik Suku di Papua untuk Bersilaturahmi

18 Maret 2024, 22:25 WIB
FOTO ilustrasi upacara bakar batu.*/TRIPHOLIDAY /

SEPUTARCIBUBUR- Tradisi Bakar Batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua Pegunungan yang berupa ritual memasak bersama-sama warga satu kampung yang bertujuan untuk bersyukur dan bersilaturahmi.

Bersilaturahmi disini bisa bermacam-macam seperti mengumpulkan sanak saudara dan kerabat, menyambut kebahagiaan seperti kelahiran, perkawinan adat atau penobatan kepala suku.

Tradisi Bakar Batu umumnya dilakukan oleh suku pedalaman atau pegunungan seperti di Lembah Baliem, Lanny Jaya, Nduga, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, Yahukimo dan lain-lain.

Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Tabah dalam Tantangan

Disebut Bakar Batu karena benar-benar batu dibakar hingga panas membara, kemudian ditumpuk di atas makanan yang akan dimasak.

Namun di masing-masing tempat atau suku, Bakar Batu disebut dengan berbagai nama, misalnya Lago Lakwi (Lani, Tolikara), Mogo Gapil (Paniai), Kit Oba Isago (Wamena) atau Barapen (Jayawijaya).

Bagi masyarakat Papua, kebersamaan dan kekompakan nomor satu, apalagi kalau soal hari-hari penting seperti menyambut Ramadan. Biasanya mereka merayakannya dengan tradisi turun temurun seperti Bakar Batu.

Baca Juga: Mau Chat, Collab hingga Cuan lewat Ujung Jari? Pake IPOT Chat

Sejarahnya masyarakat pegunungan tengah Papua melakukan Bakar Batu sebagai pesta daging babi.

Tapi sekarang pesta Bakar Batu juga menyediakan daging ayam. Ini menjadi bukti toleransi masyarakat  Papua kepada masyarakat lain.

Bakar batu ada tahapannya lho. Ketika tumpukan batu dibakar di atas kayu sudah membara, batu tersebut dimasukkan ke dalam lubang kurang lebih 50 cm yang sudah dialasi rumput.

Setelahnya rumput atau sayuran ditumpuk di atasnya, diikuti daging, betatas, hipere atau ubi, dan umbi-umbian lainnya.

Semua makanan ditumpuk kembali dengan sayuran dan rumput sampai semua tertutup. Setelah matang, daging diiris-iris kecil, barulah dibagikan ke setiap orang dengan jumlah yang sama rata.

Bakar batu bermakna rasa syukur kepada Tuhan dan menjadi simbol kesederhanaan masyarakat Papua.

Bermuara dari persamaan hak, keadilan, kebersamaan, kekompakan, kejujuran, dan keikhlasan yang membawa pada perdamaian. ***

 

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler