Network
SEPUTAR CIBUBUR - Isu resuffle kabinet Indonesia maju terus gulir. Salah satu nama yang sering muncul di permukaan setiap isu resuffle dibicara adalah mantan Gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Meski secara aturan, mantan narapidana dalam kasus penistaan agama ini tidak dapat menjadi pejabat negara karena ancaman hukumannya 5 tahun.
Namun kenyataannya pesona Ahok yang dipersepsikan sebagai mantan pejabat yang jujur, bersih dan tegas membuat nama kerap ditarik-tarik dalam bursa calon menteri.
Baca Juga: Gunakan Cantrang di Laut Kepulauan Seribu, Dua Kapal Diamankan
Menanggapi hal tersebut, Politikus Partai Gerindra Arief Poyuono angkat bicara. Melalui keterangan persnya, awal minggu ini, Poyuono mengatakan Ahok lebih tepat diplot sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bukan menteri investasi yang selama diramaikan.
Alasannya, jabatan Menteri Investasi seharusnya adalah pengusaha yang terbukti sukses menjalankan investasi dan punya jaringan luas di pasar keuangan dan sumber-sumber pendanaan internasional yang luas serta sumber-sumber investor dunia.
"Kalau cuma punya track record yang di bawah standar, cuma pengusaha lokal dan memimpin HIPMI, kayak yang sekarang mah, cuma lucu dan menghibur atau melawak di depan Jokowi ya wasalam saja dah," kata dia.
Baca Juga: Wow, Ekspor Ikan Cupang dkk Capai 9,2 Juta Dolar AS
Dalam penilaian Poyuono, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) belum kelasnya menjadi Menteri Investasi, tapi lebih tepat kalau diposisikan di Kementerian Pendidikan.
