SEPUTAR CIBUBUR - Pengamat Intelijen Ridlwan Habib menegaskan perlunya satuan tempur melakukan operasi penegakan hukum untuk menghadapi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang tidak bisa ditolerir lagi.
"Penembakan Kepada BIN Daerah Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dapat dilumpuhkan jika satuan tempur TNI dikerahkan untuk penegakan hukum yang sudah layak dilakukan aparat keamanan,"ujar Ridlwan pada Senin 26 April 2021.
Menurutnya, tindakan itu perlu dilakukan aparat keamanan untuk menghadapi KKB yang sebenarnya kelompok tersebut diperkirakan sekitar 25 orang. "Jadi dapat dilumpuhkan jika satuan tempur dikerahkan."
Baca Juga: BIN: Gugurnya Kabinda Papua Tak Surutkan Semangat Lawan Kelompok Separatis Teroris (KST)
Alumni S2 Kajian Intelijen Universitas Indonesia itu menilai ulah KKB Telenggen sudah tidak dapat dibiarkan.
"Kita tidak dalam status berperang dengan KKB, mereka itu gerombolan kriminal bersenjata, bukan institusi militer resmi, pengacau saja," ujarnya.
Ridlwan menyebutkan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Papua Brigjen IGP Danny Nugraha gugur dalam tugas. Saat meninjau pemulihan distrik Beoga dari serangan KKB.
Baca Juga: SBY: Gugurnya 53 Prajurit Merupakan Duka yang Mendalam
Kedatangan Kabinda Papua ke Beoga menandakan BIN proaktif dalam memetakan keamanan di Papua.Namun, Kabinda Papua itu ditembak oleh segerombolan pengacau yang marah karena Beogo dapat dipulihkan oleh aparat penegak hukum.