Pengamat Institusi Polri, Neta S Pane Meninggal Dunia

- 16 Juni 2021, 15:08 WIB
Neta S Pane, Putra Batak yang Bergerak dari Jurnalis hingga Konsisten Mengkritik Polisi
Neta S Pane, Putra Batak yang Bergerak dari Jurnalis hingga Konsisten Mengkritik Polisi /Antara Foto

SEPUTAR CIBUBUR - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di RS Mitra Keluarga, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu 16 Juni 2021.

Informasi ini dibenarkan Edi Hasibuan, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategi Kepolisian Indonesia.

"Iya benar, kita sampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya. Kita kehilangan pengamat kepolisian yang kritis dan banyak memberi masukan dalam memajukan Polri yang semakin baik," tuturnya.

Neta merupakan Ketua Presidium IPW sejak 2004 hingga sekarang.

Baca Juga: Eriksen Sempat Meninggal Dunia Sesaat di Euro 2020

Aktivis kelahiran Medan, 18 Agustus 1964 ini memulai kariernya di bidang jurnalistik dengan menjadi reporter di SKH Merdeka di Jakarta.

Ia kemudian menjadi Wakil Pimpinan Redaksi Surat Kabar Jakarta tahun 2002-2004. Neta kemudian aktif sebagai aktivis hingga menjabat Ketua Presidium IPW.

IPW merupakan lembaga swadaya masyarakat yang mengawasi kinerja kepolisian. Anggota lembaga ini terdiri dari pengamat, wartawan, pakar, hingga akademisi yang peduli masalah kepolisian.

Menjadi ketua Presidium IPW membuat Neta sangat kritis menyikapi kebijakan-kebijakan di lembaga kepolisian.

Baca Juga: Elisye Widya Ketaren, Isteri Yasonna Laoly Meninggal Dunia

Termasuk diantaranya proses pemilihan kapolri serta langkah-langkah petinggi polri dalam menangani sejumlah masalah.

Salah satunya, terkait penanganan LGBT di tubuh Polri.

Neta S Pane mengapresiasi sikap Kapolri saat itu yakni Idham Aziz yang memproses polisi LGBT di tubuh Polri. Hanya saja, Neta menyayangkan proses kelanjutan penanganan para polisi LGBT itu tak transparan.

Neta kemudian membandingkan dengan proses penanganan prajurit TNI LGBT yang dilakukan Markas Besar TNI.

Sedangkan untuk kasus polisi LGBT, Neta hanya mendapatkan informasi Brigjen E saja yang sudah ditahan oleh Porpam Polri.

Baca Juga: Kyai Kharismatik KH Nawawi Abdul Djalil Wafat, Mahfud Md Mendoakan Masuk Surga

"Berkaitan dengan itu Polri juga harus segera membuka kasus kasus LGBT di institusinya, terutama mengenai Brigjen E yang sempat ditahan Propam Polri beberapa waktu lalu," kata Neta kepada Warta Kota, Jumat 16 Oktober 2020.

IPW, kata Neta, mendesak Polri agar bersikap transparan dan Promoter untuk menjelaskan, benarkah Brigjen E ditahan propam berkaitan dengan kasus LGBT.

"Di awal menjadi Kapolri, Idham Azis pernah menahan belasan polisi yang diduga LGBT di Propam Polri, termasuk Brigjen E.

Sikap Idham ini patut diacungi jempol.

Sayangnya kelanjutan kasusnya 'menjadi misteri' karena tidak ada kelanjutan yang transparan," kata Neta.***

 

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah