Presiden Joko Widodo Nilai Penerapan PPKM Darurat Berhasil Rem Lompatan Kasus Covid-19

- 30 Juli 2021, 10:47 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang para pelaku usaha mikro dan kecil, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021
Presiden Joko Widodo berbincang para pelaku usaha mikro dan kecil, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021 /Tangkapan layar akun youtube Sekretariat Presiden

SEPUTAR CIBUBUR – Presiden Joko Widodo mengatakan, dengan sangat berat pemerintah mengambil keputusan Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, karena sudah tak ada jalan untuk menghentikan lompatan angka kasus positif Covid-19.

Menurut Presiden Joko Widodo, namun dia bersyukur, keputusan tersebut berhasil mengerem lompatan kasus Covid-19 meskipun tren kasus baru turun secara perlahan.

“Keputusan yang sangat berat PPKM Darurat karena tak ada cara selain itu. Melompat kasusnya, dan alhamdulillah paling tidak bisa kita rem, meskipun turun pelan-pelan tapi bisa kita rem,” ujar Presiden Jokowi, di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021, saat membagikan Banpres Produktif Usaha Mikro kepada para pelaku usaha mikro dan kecil.

Baca Juga: Polemik Hotel untuk Isoman Angota DPR, Fadli Zon: Gunakan Wisma Kopo, Tak Perlu Keluar Biaya Hotel

Salah satu indikator turunnya kasus Covid-19, kata Joko Widodo, Jumat pagi ini dirinya telah memeriksa kondisi Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, yang selama ini dijadikan RS Darurat Covid-19.

Menurut Presiden, tingkat keterisian di Wisma Atlet sudah menurun menjadi 38 persen dari sebelumnya 90 persen.

“Dulunya 90 persen hampir penuh. Ini juga patut kita syukuri, dan saya lihat angka-angka tadi, di wilayah-wilayah Pulau Jawa sudah landai turun, tetapi yang di luar Jawa gantian naik. Inilah memang varian delta ini penularan sangat cepat sekali,” ujar Presiden.

Baca Juga: Pulihkan Industri Pariwisata, Perlu Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali

Presiden mengatakan, sebetulnya pada Januari hingga Mei 2021, kondisi pandemi Covid-19 sudah mereda di Tanah Air. Di waktu yang sama, kegiatan ekonomi juga telah bergerak pulih.

Namun, kata Presiden, tanpa terprediksi, Varian Delta Virus Corona muncul di India, dan menyebar ke beberapa negara lain.

Hal itu yang menimbulkan guncangan di ekonomi karena karakterisik Virus Corona varian Delta yang mempu menyebar secara cepat.

Baca Juga: Sebelum Vaksinasi Dosis Kedua di Puskesmas, Baca Ini

“Sehingga ekonomi global guncang. Kita juga sama. Begitu Delta ini muncul, juga langsung kasus positif menjadi naik secara drastis, dan tak ada jalan lain saat itu, karena di JawapBali kita lihat semua titik merah tak ada kuning. Sehingga keputusan yang sangat berat PPKM Darurat karena tak ada cara selain itu,” jelas Presiden Jokowi.

Menurut data terakhir dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, hingga Kamis (29/7), penambahan kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 43.479 kasus, dengan total kasus aktif per Kamis (29/7) sebesar 554.484 kasus.

Adapun total kasus COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 sebanyak 3.331.206 kasus dengan 2.686.179 kasus pasien telah sembuh, dan 90.552 pasien meninggal. *** 

 

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah