Peringatan Dini! Bahaya Hidrometeorologi Ancam Sejumlah Wilayah di Indonesia

- 14 September 2021, 21:03 WIB
Kondisi banjir yang menggenangi rumah warga di Kabupaten Nabire, Papua, Selasa, 14 September 2021.
Kondisi banjir yang menggenangi rumah warga di Kabupaten Nabire, Papua, Selasa, 14 September 2021. /BPBD Kabupaten Nabire

“Namun, untuk komponen kultur terkait bagaimana warning bisa sampai ke masyarakat dengan cepat dan tepat serta bagaimana masyarakat harus bertindak terhadap warning yang diberikan, masih menjadi pekerjaan rumah besar kita semua termasuk di dalamnya BPBD,” ujar Prasinta.

Pada konteks ini, Prasinta menekankan bahwa peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Pusat Pengendalian Operasi atau Pusdalops menjadi sangat penting.

Baca Juga: Bantu Cegah Banjir, PT Food Station Salurkan 3 Unit Mesin Bor ke Wali Kota Jaktim

Pada kesempatan ini, Prasinta juga berpesan upaya para pemangku kepentingan untuk dapat menyampaikan informasi maupun melakukan koordinasi yang dibutuhkan untuk aksi dini atau early action di tingkat masyarakat.

Sementara itu, Direktur Peringatan Dini BNPB Ir Afrial Rosya, MA menyampaikan, peringatan dini berbasis masyarakat, salah satunya menitikberatkan pada kemampuan merespons. Informasi sebagai suatu peringatan dini itu harus memenuhi parameter, antara lain informasi dipastikan sampai dan dipahami oleh masyarakat.

“Masyarakat merespons informasi dengan evakuasi ke tempat yang aman,” ujar Afrial mengenai parameter peringatan dini berbasis komponen kultur.

Baca Juga: Banjir Bandang dan Tanah Longsor di India Tewaskan Sedikitnya 125 Penduduk

BNPB melalui Direktorat Peringatan Dini BNPB, selalu menyampaikan surat edaran peringatan dini terkait potensi bahaya hidrometeorologi. Di sisi lain, BNPB juga secara berkala menginformasikan analisis prediksi banjir melalui laman dan Whatsapp Group. Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh BPBD untuk kesiapsiagaan dan konsolidasi antarpara pemangku maupun mitra di tingkat lokal.

Rakor peringatan dini menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi ini dihadiri oleh BPBD provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Pada rakor tersebut BNPB menghadirkan dua narasumber yaitu Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dr Ir Dodo Gunawan, DEA dan Koordinator Mitigasi Gerakan Tanah PVMBG Dr Agus Budianto. ***

 

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah