Network
SEPUTAR CIBUBUR - Saat ini pihak aparat polisi sedang gencar memberantas perjudian di seluruh Indonesia.
Hari ini saja tujuh orang diringkus aparat kepolisian Garut karena ketahuan bermain judi togel online.
Tujuh orang yang tertangkap perjudian online masing-masing berinisial AS,DS,D,DD,MI,SP dan SW.
Baca Juga: Wanita Cantik Asyik Main Judi Slot Online Terciduk Razia Polisi, Suaranya Mendesah-desah Syahdu
Ketujuh orang ini diamankan dari dua TKP berbeda di kecamatan Tarogong Kidul Garut.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan peran dari ketujuh orang yang tertangkap ini.
Ada yang bertindak sebagai bandar, karyawan dan juga pemasang judi online jenis togel.
Baca Juga: Wanita Cantik Asyik Main Judi Slot Online Terciduk Razia Polisi, Suaranya Mendesah-desah Syahdu
Bandar berinisial DS adalah kakek berusia 56 tahun yang ternyata merupakan bandar judi situs Online Naga 303.
Kakek ini berprofesi sebagai pedagang sayar dan nyambi sebagai bandar judi online karena tergiur omzetnya yang besar.
Omzet perbulan bisa mencapai puluhan juta rupiah. Dalam operasinya DS dibantu seorang karyawan yang bertugas sebagai pencatat judi.
Baca Juga: Wanita Cantik Asyik Main Judi Slot Online Terciduk Razia Polisi, Suaranya Mendesah-desah Syahdu
Naga303 dikenal sebagai situs judi online berspesialisasi togel yang mencakup togel dari Toto Macau4d, Asian Lotto, Jowo Pools, Jakarta Pools, 12 Shio Toto, Saigon Toto, Singapore Pools, Hongkong Pools, Sydney Pools, Magnum4d, Virginia Pools, Bullseye Pools, Carolina Pools, Oregon Pools, New Jersey Pools, Missouri Pools, Kentucky Pools, Caribbean Pools, Trinidad & Tabago Pools, Pennsylvania Pools & Georgia Pools.
Polisi memperkirakan keuntungan para bandar yang menjalankan bisnis judi togel ini mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, dalam sehari, mereka dapat keuntungan hingga Rp500 ribu.
Baca Juga: Wanita Cantik Asyik Main Judi Slot Online Terciduk Razia Polisi, Suaranya Mendesah-desah Syahdu
Para tersangka kini mendekam di sel tahanan Mako Polres Garut, Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Garut.
Mereka dijerat pasal yang berbeda-beda dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara. ***
