Gerakan Ini Dibutuhkan dalam Menangani Krisis Lingkungan dan Menyelamatkan Bumi

- 21 Mei 2023, 17:07 WIB
Diskusi publik “Ekologi Integral untuk Kita dan Pemimpin Yang Peduli Lingkungan” yang diselenggarakan oleh Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP), Jumat (19/5/2023). Foto: Paramadina
Diskusi publik “Ekologi Integral untuk Kita dan Pemimpin Yang Peduli Lingkungan” yang diselenggarakan oleh Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP), Jumat (19/5/2023). Foto: Paramadina /

Selain itu, sambung Swary, semakin sering badai hebat,  kebakaran hutan, mencairnya glasier dan es di kutub membuat permukaan laut semakin tinggi, mengancam kota-kota pantai dan pulau-pulau, dan wabah penyakit. Ia memberi tips menghadapi ancaman ekologis.

“Pertama mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, seperti minyak dan batubara. Kedua, memperbanyak penanaman, mengurangi penebangan pohon. Dengan begitu,  Co2 akan terserap oleh tumbuhan dan mengurangi dampak pemanasan global. Ketiga, mengurangi sampah, penghasil gas metana. Perlu daur ulang sampah. Terakhir, mengubah gaya hidup agar lebih ramah lingkungan,” ucap dia mengimbau.

Sedangkan Yudhi Widyantoro, praktisi Yoga, mengatakan bahwa manusia perlu membangun ulang relasi kosmik persaudaraan dengan alam, tidak ekploitatif.  “Alam telah menghidupi manusia. Karena itu, jangan membuat duka alam dan makhluk lain dengan gaya hidup yang merusak,” katanya. (Lucius GK)

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x