40 Anak Kaltara Siapkan Diri Jadi Pemimpin Masa Depan, Ini Tujuannya

- 29 Juni 2023, 16:02 WIB
AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI saat memberikan pembekalan di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). Foto: Istimewa
AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI saat memberikan pembekalan di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). Foto: Istimewa /

SEPUTAR CIBUBUR - Sebanyak 40 anak SMA dan perguruan tinggi dari Kalimantan Utara (Kaltara) bertekad menjaga perbatasan dengan negara tetangga dan bersiap menjadi pemimpin masa depan. Mereka juga sekaligus berjanji akan membangun daerahnya kelak ketika pendidikannya usai. Oleh karena itu, generasi muda ini berkomitmen untuk menggunakan momentum pembangunan IKN dan tahun 2045, saat Indonesia menginjak tahun emas kemerdekaan, guna mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan di berbagai bidang.

Tekad itu ditegaskan mereka dalam sesi tanya jawab dengan AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI, dalam program penanaman karakter kebangsaan dengan thema, "Berjuang Bersama menjadi Pribadi yang Berkarakter dan Berprestasi" di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). 

Program yang digelar Yayasan Peduli Kaltara selama empat hari, juga menghadirkan  Prima Krist Astuti Theresia dan Donatus Henny Wijaya dari SMA Taruna Nusantara yang memberi pembekalan tentang kepemimpinan dengan thema, “Dipimpin untuk Menjadi Pemimpin".

Baca Juga: Begini Langkah 2 Anak Usaha KRAS Akselerasi Pemanfaatan Lahan di IKN

Peserta yang hadir adalah anak-anak dari pelosok daerah Kaltara dan Kaltim yang menempuh studi di Solo, Malang, Madiun dan Yogya berkat beasiswa dari Yayasan Peduli Kaltara dan sebagian didukung oleh Khouw Kolbe.

Anak-anak dari pelosok daerah Kaltara dan Kaltim yang menempuh studi di Solo, Malang, Madiun dan Yogya mengikuti pembekalan di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). Foto: Istimewa
Anak-anak dari pelosok daerah Kaltara dan Kaltim yang menempuh studi di Solo, Malang, Madiun dan Yogya mengikuti pembekalan di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). Foto: Istimewa
Dengan thema pembekalan, IKN dan Pembangunan Kualitas Masyarakat Kaltara, Putut Prabantoro menjelaskan bahwa keberadaan IKN di Penajam Paser Utara, Kaltim akan memberi multi manfaat tidak hanya bagi masyarakat sekitar IKN tetapi juga bagi mereka yang berada di luar wilayah seperti Kalimantan Utara (Kaltara) atau Kaltim Bagian Utara.

“Masih tersedia 22 tahun untuk mempersiapkan diri untuk menuju tahun emas kemerdekaan Indonesia tahun 2045. Dan, 22 tahun itu merupakan jarak waktu dari Kaltara ke IKN sebelum kalian menjadi pemimpin bangsa. Kalian adalah kader pada saat ini. Dan, pada tahun 2045, kalian akan berusia 40 – 45 tahun, yang merupakan usia matang untuk menjadi pemimpin di posisi strategis,“ ujar Putut Prabantoro.

Baca Juga: Pohon Hayat, Logo Resmi IKN Nusantara yang Diumumkan Presiden Jokowi

Program Penanaman Karakter Kebangsaan merupakan program tahunan Yayasan Peduli Kaltara yang bertujuan mencerdaskan anak-anak Kaltara dan Kaltim bagian Utara. Harapannya, mereka yang studi di Pulau Jawa bisa saling berjumpa, berkumpul dan ke depan dapat memperkokoh pijakan kemajuan pembangunan wilayahnya. Ikatan kuat harus dibangun sejak mereka berusia muda dan diharapkan akan menjadi pertalian kuat para calon pemimpin masa depan.

AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI saat memberikan pembekalan di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). Foto: Istimewa
AM Putut Prabantoro, Taprof Bidang Ideologi Lemhannas RI saat memberikan pembekalan di Wisma Salam, Sleman, Yogyakarta, Rabu (28/6/2023). Foto: Istimewa
Masih menurut Putut Prabantoro, pada 2045, dunia  tidak seperti sekarang dan tanda-tanda perubahan itu sudah terlihat jelas pada saat ini. Ledakan penduduk dunia yang hampir mencapai 10 miliar, persaingan ekonomi di antara negara-negara maju, perubahan iklim yang ekstrem merupakan tanda-tanda alam yang menentukan kriteria pemimpin masa depan. Dan, pada tahun 2045, Indonesia termasuk Kalimantan sangat membutuhkan pemimpin yang cerdas, berkarakter dan visioner. Ketiga kriteria kepemimpinan itu akan ditopang oleh kejujuran. Disusul dengan disiplin, tanggung jawab dan percaya diri. Sementara kecerdasan harus dimulai dengan membangun kebiasaan budaya membaca, membaca sejarah, bersekolah dengan matang, menguasai IT & medsos, bahasa asing dan menulis.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah