Sementara itu, Rocky Gerung turut mengomentari posisi Sri Mulyani yang tidak masuk ke dalam Kabinet Prabowo.
Menurut Rock Gerung, Sri Mulyani mungkin sudah selesai.
Ia juga mengatakan Bendahara RI itu kemungkinan sudah ditegur oleh World Bank agar tak ikut-ikutan menyusun rencana berbahaya bagi Indonesia.
"Era Sri Mulyani sudah selesai, mungkin sekali sudah ditegur oleh World Bank supaya jangan lagi ikut campur dan ikut menyusun sesuatu yang berbahaya bagi Indonesia," kata Rocky Gerung.
Bukan tanpa alasan, Rocky Gerung mengambil contoh program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran.
Menurutnya, program ini bisa menjadi ladang basah untuk munculnya korupsi secara sistematis di Indonesia.
"Karena makan siang itu dianggap sebagai salah satu hal yang rantai korupsinya akan panjang, harga satu piring di Jakarta itu mungkin bisa tinggal 1 sendol kalau sudah sampai di Papua.
Dan Bank Dunia pasti menghitung itu tidak efisien," kata Rocky.***