"Saya tak bisa bilang kami terbiasa dengan kehidupan semacam ini, tapi apa yang terjadi malam ini (melawan Manchester City) juga terjadi ketika melawan Chelsea dan Paris (Saint Germain)," kata Ancelotti.
"Jika Anda harus sebutkan alasannya, maka adalah sejarah klub ini yang membantu kami untuk terus lanjut ketika sepertinya kami akan tersisih," pungkas Ancelotti.
Madrid sempat di ambang gagal ke final setelah gol Riyad Mahrez pada menit ke-73 membuat City di atas angin pada kedudukan 1-0 dalam leg kedua dan 5-3 secara agregat.
Namun bagaikan mukjizat, Madrid bangkit untuk menang setelah Rodrygo membuat dua gol pada menit 90 dan 90+1 yang membuat agregat sama 5-5 sebelum Benzema melontarkan Madrid ke final dalam agregat 6-5 lewat gol dari tendangan penalti pada menit ke-95. ***