Lesso Banhao Gabung ke Samanea Hybrid Trade Outlet Kembangkan Pasar Energi Hijau Terbarukan Photovoltaic

- 9 Desember 2022, 18:19 WIB
Atap  Samanea Hybrid Trade Outlet sepenuhnya akan ditutupi dengan panel tenaga surya, dengan total luas pemasangan sekitar 26.000 meter persegi.
Atap Samanea Hybrid Trade Outlet sepenuhnya akan ditutupi dengan panel tenaga surya, dengan total luas pemasangan sekitar 26.000 meter persegi. /Dok. Samanea Group

“Gedung bisnis photovoltaic ramah lingkungan pertama di Indonesia akan lahir di Samanea Hybrid Trade Outlet. Ini adalah ruang pameran untuk perusahaan perlindungan lingkungan hijau dan tonggak sejarah bagi Indonesia untuk memasuki periode percepatan pembangkit listrik energi baru. Samanea Hybrid Trade Outlet sebagai kota komersial akan terus mencapai tujuan mal ekonomi baru yang menggabungkan online dan offline,” tegas Ivy Shang.

Sejalan kebijakan pemerintah

Pengembangan energi hijau terbarukan Fotovoltaik oleh  Lesso Banhao di Samanea Hybrid Trade Outlet sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia di bidang energi. Sebab pada tahun 2025, Indonesia menargetkan penggunaan energi terbarukan secara nasional sebesar 23%.  

Baca Juga: Harga Properti Hong Kong Jatuh Ke Posisi Terendah dalam 5 Tahun Terakhir, Pengamat Nilai Masih Memburuk

Karena itu pada 13 September 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi menerbitkan Keputusan Presiden No. 112 Tahun 2022, yang meminta untuk menghentikan pemberian izin Pembangkit Listrik Tenaga Batubara dan akan menonaktifkan semua pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2050, serta menyerukan lebih banyak investasi untuk membangun pembangkit listrik energi terbarukan.

Sementara itu, DPR RI sendiri mengusulkan pemerintah memberikan lebih banyak subsidi untuk proyek-proyek energi terbarukan, yang bertujuan sepenuhnya mengandalkan energi terbarukan untuk pasokan listrik pada tahun 2060 sambil memastikan pasokan listrik yang stabil di seluruh negeri

Yu Kundong menyebutkan, sebagai negara berkembang yang pesat dan terbesar di ASEAN, Indonesia menyumbang 40% dari konsumsi energi di seluruh Asia Tenggara. Selain itu, diperkirakan antara tahun 2015 dan 2030 permintaan akan meningkat sebesar 80%, sedangkan permintaan listrik akan meningkat tiga kali lipat dalam waktu dekat.

Baca Juga: Empat Suster PACR Asal Indonesia Ikrar Kaul Kekal di Napoli

“Diantaranya, investasi tahunan saat ini dalam kapasitas energi terbarukan adalah sekitar Rs 131,5 triliun, yang diharapkan tumbuh menjadi Rs 226,6 triliun karena permintaan energi terus meningkat. Dapat dilihat bahwa energi terbarukan merupakan bidang investasi yang sangat menarik,” ungkapnya.

Di antara berbagai jenis energi terbarukan, pemerintah Indonesia fokus pada pengembangan energi surya, khususnya proyek photovoltaic atap. Pada awal 2017, pemerintah Indonesia meluncurkan inisiatif yang disebut "Kampanye Satu Juta Atap Surya Nasional" untuk mendorong bangunan menggunakan energi matahari.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x