Gejolak Harga Daging Ayam Broiler Rugikan Pelaku Usaha di Bogor

- 31 Oktober 2021, 10:12 WIB
Pedagang ayam broiler hidup milik Nur Yulianto warga Bojongjati Desa Pananjung masih menunggu kiriman ayamnya dari peternak, Minggu, (18/4/2020).
Pedagang ayam broiler hidup milik Nur Yulianto warga Bojongjati Desa Pananjung masih menunggu kiriman ayamnya dari peternak, Minggu, (18/4/2020). /AGUS KUSNADI/KP/

SEPUTAR CIBUBUR - Para pelaku usaha daging ayam broiler di Kota Bogor mengaku merugi akibat dampak kebijakan PPKM.

Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Ayam Broiler Bogor Raya, Eka Sumantri mengatakan, bahwa di masa pandemi Covid-19 ini terjadi gejolak harga di pasaran. Selain itu menurunnya permintaan daging ayam dari konsumen membuat para pelaku usaha harus menanggung kerugian yang tinggi.

Akibatnya tidak sedikit para pedagang terpaksa harus menjual dagangannya di bawah harga standar yang telah ditentukan pemerintah,” kata Eka dalam diskusi publik melalui webinar "Solusi Pedagang Ayam Broiler Dalam rangka Stabilisasi Harga dari Hulu Sampai Hilir Sesuai Kebijakan Pemerintah", Jumat 29 Oktober 2021.

Baca Juga: Siap Bantu Carut Marut Garuda Indonesia, Rizal Ramli : Ga Perlu Diangkat Jadi Komisaris

Pihaknya juga mengeluhkan terkait dengan rantai pasok yang terjadi di lapangan. Di mana hampir 70 persen pedagang mengambil bahan baku dagangannya melalui middle man yang sering disebut broker atau bandar ayam. Akibatnya para pedagang jadi termarjinalkan.

“Hal itu terjadi karena adanya persoalan modal pedagang yang belum memadai. Bahkan ancaman menjamurnya kios unggas yang ada di pinggir-pinggir jalan di kabupaten Bogor yang membuat pedagang ayam tradisonal Bogor Raya makin merugi,“ ucap Eka.

Eka menegaskan agar pemerintah diminta segera melakukan stabilitas harga daging ayam di pasaran. Sebab apabila pemerintah tidak segera melakukan pengawasan dan antisipasi terhadap apa yang terjadi di lapangan, khawatir kondisi tersebut akan terus berlanjut dan seluruh pelaku usaha ayam broiler semakin merugi.

Sementara itu, Ketua Ketua Koperasi Peternak WSU Bogor Sugeng Wahyudi mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, ketika perekonomian nasional baru berangsur pulih, justru ada ketidakstabilan harga yang terjadi pada harga bahan baku ayam itu dimulai dari pakan, anak dan ayam.

Baca Juga: MK Minta Jokowi Harus Tetapkan Status Pandemi Paling Lama Akhir Tahun

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah