Kisah Haru Masyarakat Bawah Korban Penipuan DNA Pro

21 Mei 2022, 11:18 WIB
Yosi Project Pop atau Yosi Mokalu saat tampil pada video promosi ivestasi bodong berkedok robot trading DNA Pro /Youtube/DNA Pro/

SEPUTAR CIBUBUR – Penipuan investasi berkedok robot trading tidak hanya menggilas masyarakat menengah dan atas, tapi juga kalangan bawah.

Rupanya, aksi pamer harta para pecundang seperti Doni Salmanan, Indra Kenz atau Daniel Zii juga ‘menginspirasi kalangan’ bawah yang ingin sukses dengan cara instan.

Mudahnya akses internet membuat kalangan bawah yang notabene minim literasi keuangan, tersihir oleh aksi flexing yang ingin mengesankan bahwa mengubah miskin menjadi kaya semudah membalikkan telapak tangan.

Baca Juga: WNA Latvia Pembobol Modus Skimming Ditangkap di Depok

Cerita klenik semacam lampu Aladin, sepertinya bisa terwujud dengan mudah hanya melalui sentuhan satu tombol robot trading. Usia muda, dan pengalaman, tidak menjadi halangan bagi kaum sederhana untuk menjadi crazy rich.

Modalnya, hanya niat dan sedikit uang. Sim salabim jadilah mereka korban robot trading DNA Pro.

Hal ini dialami Suwarni (38)  seorang tukang pijat dan Windarto (38) driver ojol. Keduanya sehari-hari harus membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Baca Juga: Kuasa Hukum Korban DNA Pro: Abe Bisa Jadi Petunjuk Tangkap Daniel Zii dan Cik Fei

Menurut Suwarni, ia  menginvestasikan dananya di perusahaan robot trading DNA Pro itu sejak 2021. Hanya saja, kini ia tidak dapat menarik dananya akibat kegiatan DNA Pro disegel terkait penipuan.

Suwarni mengharapkan, pemerintah memprioritaskan pembayaran bagi member bermodal kecil seperti dirinya.

Kisah serupa juga dialami Windarto (38) warga Yogyakarta. Berprofesi sebagai tukang ojek online (ojol), Windarto menjadi anggota perusahaan robot trading DNA Pro sejak November 2021.

 Baca Juga: Catat, Ini Daftar Pinjaman Online (Pinjol) Legal, Resmi, Berizin OJK, Ada 102 Perusahaan

Windarto bercerita, dirinya yakin dengan DNA Pro karena sering melihat iklan perusahaan tersebut. Bahkan diketahuinya,  DNA Pro pernah menjadi sponsor liga sepak bola besar di Indonesia.

"Itu yang bikin saya mantap ikut. Izin usaha seperti SIUPL perusahaan pun lengkap,” ujar Windarto polos.

Kini nasi telah menjadi bubur. Mereka harus bersabar menunggu proses hukum dan sita aset para pelaku seperti Daniel Abe, Daniel Zii dan Ferawaty.

Hanya saja, sebagai peringatan, para member sepertinya harus iklhas karena uang belum tentu kembali.

Ini, karena sebagian besar uang hasil keringat yang dikumpul dengan jerih dan letih, telah dipakai para pencundang untuk memuaskan nafsu dunia. Bersenang-senang membeli rumah dan mobil mewah. ***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler