Network
SEPUTAR CIBUBUR - Kasus investasi ilegal di Indonesia marak terjadi. Berdasarkan data Satgas Waspada Investasi yang terakhir diperbarui pada awal tahun 2022, telah ditutup sebanyak 21 kegiatan ilegal.
Sementara itu, untuk gadai ilegal sebanyak 165 entitas ditutup dan terbanyak adalah pinjol ilegal yang mencapai 3.784 perusahaan.
Selain itu, ada investasi ilegal berbentuk robot trading yang mengklaim dengan menggunakan teknologi robot yang dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten.
Baca Juga: Bareskrim Bakal Panggil Manajer Madura United Terkait Aliran Dana Viral Blast
Selain itu ada money game atau skema ponzi, investasi emas palsu, investasi batu bara dan perdagangan asep kripto.
Hampir Semua investasi menawarkan imbal hasil tinggi serta imin- iming fixed income, passive income, dan profit sharing.
Investasi ilegal tersebut juga banyak dibantu oleh endorsement yang dilakukan oleh para influencer di berbagai media sosial termasuk Instagram, Facebook dan YouTube.
Baca Juga: Bareskrim: Pekan Depan Sejumlah Publik Figur Diperiksa Terkait DNA Pro
Para influencer ini juga memainkan psikologi masyarakat dengan membangun citra sukses dan kaya raya, agar bisa dipercaya oleh calon investor sehingga tidak sedikit dari mereka tertarik untuk mendapat kekayaan secara instan dan akhirnya memilih investasi ilegal.
