Network
Selain itu ada cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan cara melapor ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Meski begitu, Tjandra Tedja merasa ragu bahwa para member robot trading tersebut akan dibantu, karena kedua lembaga diatas biasanya hanya membantu korban yang lemah.
"Saya kurang yakin karena LBH atau YLKI biasanya membantu orang-orang lemah karena ditipu, orang kalo anda main robot trading kan berarti bukan orang lemah," ucapnya.
Baca Juga: Muncul Gerakan Desak WD Net89 Sekarang Juga, Member DNA Pro, ATG Wajib Simak Juga
Lebih dari ratusan robot trading di Indonesia telah diblokir oleh pemerintah sejak 2019, mulai dari Net89 /SmartX, Auto Trade Gold (ATG), Viral Blast, Raibot Look, DNA Pro, EA 50, Sparta, Fin888, Fsp Akademi Pro serta perusahaan lain yang sejenis.
Pasca diblokir, para member dari ratusan robot trading tersebut mengalami kesulitan dalam melakukan penarikan dana investasi yang telah mereka berikan kepada robot trading itu.
Ditambah lagi para petinggu perusahaan robot trading yang mulai ditangkap oleh Kepolisian menambah beban kekhawatiran mereka akan uang yang telah mereka investasikan itu.
Baca Juga: Daftar Investasi Ilegal Terbaru yang Ditetapkan OJK tahun 2022, Ada Money Game dan Robot Trading
Dengan demikian, Pablo Benua dan Tjandra Tedja membantu para member robot trading tersebut untuk bisa kembali mendapatkan uang mereka dengan memberikan hak kuasa kepada pengacara Pablo Benua dan tim.
Pablo Benua dan Tjandra Tedja memfasilitasi para member robot trading itu dengan membuat grup Telegram yang didalamnya terdapat formulir bagi para member robot trading yang ingin memberikan hak kuasa dan bantuan dari Pablo Benua&Co.
