Pengamat Sosial: Kecanduan Judi Online Lebih Berbahaya Dibandingkan Narkoba

- 3 Juni 2022, 22:01 WIB
Ilustrasi Judi Slot Online
Ilustrasi Judi Slot Online /Pexels

Begitu juga dengan kasus seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Mangga Dua Selatan, Jakarta, yang membuat laporan palsu menjadi korban begal ke polisi karena takut dimarahi istrinya lantaran uang THR sebesar Rp4,4 juta dipakai untuk judi online.

Dua kasus itu, kata Devie, merupakan contoh kecanduan judi online yang berujung pada perbuatan kriminal.

Di negara maju seperti Eropa, kata Devie, pemerintah setempat menyediakan bantuan psikolog bagi pecandu judi online atau game online.

Baca Juga: Menghitung Peluang Menang di Judi Slot Online

Disisi lain, Devie menilai, upaya menutup situs atau memblokir aplikasi judi online, tidak akan berhasil.

Menurut Devie, yang diperlukan adalah peran individu dan keluarga untuk saling mengingatkan.

"Ketika pemerintah menyegel tempat judi, mereka akan beroperasi secara online. Orang pun tidak ragu 'berinvestasi' di sana. Jadi pilihan bermain atau tidak, tetap ada di tangan individu."

Sebelumnya Kominfo mengimbau masyarakat untuk menggunakan platform digital dengan bijak, baik untuk tujuan hiburan, transaksi ekonomi, dan kegiatan yang produktif.

"Kami mengajak masyarakat untuk dapat melaporkan penemuan konten terkait perjudian di ruang digital melalui kanal-kanal aduan yang tersedia, “kata Juru bicara Kominfo, Dedy Permadi ***

 

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x