Sugeng menduga, bahwa bagan jaringan yang tersebar di masyarakat tersebut seperti model yang dibuat oleh Polisi dalam melakukan pemaparan sebuah kasus.
“Ini seperti melakukan sebuah akuisisi, di mana Sambo sedang dalam posisi lemah dan mereka ingin melakukan pengambil alihan posisi,” paparnya.
Itu sebabnya, kata Sugeng, geng mafia Ferdy Sambo yang berada dalam tubuh Polri, berani memberikan perlawanan dalam pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J.
Sugeng mengungkapkan bahwa berbagai cara dilakukan oleh kelompok ini dalam menghalangi pengungkapan kasus tewasnya Brigadir J.
Mereka bergerak dengan sistematis di mana ada melakukan pelobian, merusak TKP, menyebarkan berita bohong, menghilangkan barang bukti serta menyebarkan dana.
“Ini kerjanya lengkap bahkan mungkin adanya perlawanan-perlawanan di kemudian selanjutnya,” terang Sugeng.***