SEPUTAR CIBUBUR - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan, melemah seiring kekhawatiran pasar tentang kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat.
Kurs rupiah pada Jumat ditutup turun 37 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp15.134 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.097 per dolar AS.
"Kekhawatiran kenaikan suku bunga AS kembali menjadi perhatian pelaku pasar," kata Analis Bank Woori Saudara Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Rully mengatakan kekhawatiran kenaikan suku bunga tersebut dipicu oleh adanya kecenderungan kenaikan imbal hasil obligasi AS bertenor panjang dan spekulasi hasil pertemuan bank sentral AS atau The Fed terkait penanganan inflasi.
Pejabat The Fed pada Rabu 8 Februari 2023 mengisyaratkan bahwa lebih banyak kenaikan suku bunga akan terjadi untuk mendinginkan inflasi lebih lanjut, meskipun tidak ada yang menyatakan bahwa laporan pekerjaan yang kuat Januari dapat memicu sikap kebijakan moneter yang lebih agresif.
Pekan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan mengatakan melihat tandatanda disinflasi tetapi laporan pekerjaan yang kuat mengguncang investor karena mereka khawatir pembuat kebijakan akan tetap hawkish lebih lama.
Baca Juga: Cek Fakta, Berkat Jokowi Rupiah Diterima Sebagai Alat Tukar di Lima Negara
Investor melangkah dengan hati-hati menjelang data inflasi AS pekan depan, dengan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan laju kenaikan suku bunga The Fed memukul sentimen.