Pengelolaan Sawit Berkelanjutan Dorong Perekonomian Rakyat

- 8 Agustus 2023, 23:26 WIB
presentasi pada Seminar Nasional bertajuk Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan yang digelar SAWITKITA.ID di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Foto: Lucius GK
presentasi pada Seminar Nasional bertajuk Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan yang digelar SAWITKITA.ID di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR –  Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menilai pengelolaan sawit secara berkelanjutan dapat mendorong perekonomian rakyat. Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan, produksi kelapa sawit yang semakin meningkat akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan negara atau devisa dari sawit pada 2022 mencapai US$39,07 miliar dan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah. Tahun ini, dalam kurun Januari hingga Mei 2023, nilai ekspor sawit mencapai US$11,72 milliar.

“Tanpa adanya sawit, maka neraca perdagangan turun,” tutur Eddy dalam paparannya di Seminar Nasional bertajuk Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan yang diselenggarakan SAWITKITA.ID di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga: Besarnya Potensi Sawit Harus Dikelola Baik, Ini Alasannya

Hadir juga dalam diskusi Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagio, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya, serta Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud.  

Narasumber menerima cinderamata karikatur usai Seminar Nasional bertajuk Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan yang digelar SAWITKITA.ID di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Foto: Foto: Lucius GK
Narasumber menerima cinderamata karikatur usai Seminar Nasional bertajuk Sawit Memerdekakan Rakyat Indonesia dari Kemiskinan yang digelar SAWITKITA.ID di Jakarta, Selasa (8/8/2023). Foto: Foto: Lucius GK
Tingkat konsumsi minyak sawit di dalam negeri dalam empat tahun terakhir terus naik, berkisar 30-40% meskipun dari segi produksi tahunan relatif stagnan di level 51 juta ton. Lonjakan konsumsi ini utamanya imbas dari mandatori penyerapan biodiesel di dalam negeri, seperti B35.

Dari segi ekspor sawit Indonesia terjadi kenaikan di beberapa negara pada 2022 seperti India, Pakistan, Amerika Serikat. Ekspor ke beberapa negara tersebut juga kembali meningkat pada tahun ini, kecuali di AS.

Dari segi pertumbuhan luas lahan, kelapa sawit paling rendah atau jauh lebih kecil dari dibandingkan kedelai. Namun dari tingkat produksi, sawit jauh lebih tinggi dibandingkan komoditas lain sebagai penghasil minyak nabati.

“Produktivitas minyak (CPO) kelapa sawit jauh lebih tinggi dari pada tanaman lain, seperti biji bunga matahari (sun flower), kedelai, dan lainnya,” ujarnya.

Baca Juga: Ketua Umum Gapki Eddy Martono: Industri Sawit Indonesia Sumbang Devisa Bagi RI Sebesar 5,29 Miliar Dolar AS

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah