Dengan adanya keberpihakan terhadap UMKM inilah, Bank BPD DIY berupaya membuktikan peran signifikannya dalam mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goal’s (SDGs) di DIY.
“Bank BPD DIY terus mendukung penggunaan transaksi non tunai UMKM. Hal tersebut diwujudkan dengan memberikan layanan QRIS kepada seluruh tenant sebagai alat penerimaan pembayaran,” ujarnya dan menambahkan bahwa melalui QRIS, transaksi menjadi lebih mudah, praktis, efisien dan aman.
Baca Juga: ISEI-BI Studi Komparasi Pariwisata Malang Raya & DIY
Sedangkan Kadiskop UKM DIY Srie Nurkyatsiwi menyatakan bahwa Diskop dan UKM DIY dengan berbagai program telah dan akan terus mendorong UMKM Gaspol, dalam hal Go Digital dan Go Export.
Dinas Koperasi dan UKM DIY meluncurkan SiBakul Jogja, platform digital serta fasilitasi pemasaran produk UKM. SiBakul Jogja sebagai platform marketplace, menyadari bahwa biaya pengiriman dapat menjadi kendala bagi konsumen. Oleh karena itu, SiBakul menciptakan ide layanan gratis ongkir untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen.
“Dengan layanan ini, pengguna dapat menikmati pengiriman barang tanpa ada biaya tambahan. Fasilitas gratis ongkir ini juga menjadi daya tarik promosi bagi konsumen, dimana secara umum pembeli cenderung lebih memilih berbelanja di tempat yang menawarkan layanan pengiriman gratis,” jelasnya.
Adapun Kepala OJK DIY Jimmy Parjiman mengatakan bahwa OJK berkomitmen mendorong pengembangan UMKM melalui berbagai kebijakan antara lain melalui digitalisasi penyaluran pembiayaan.
“OJK dan Industri Jasa Keuangan juga melakukan berbagai aktivitas pembinaan dan pendampingan kepada UMKM. Dengan dukungan tersebut diharapkan UMKM segera bangkit dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” papar Jimmy.
Sementara itu, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta yang juga dosen FBE UAJY Y Sri Susilo mengungkapkan bahwa untuk mendorong UMKM Gaspol: Go Digital & Go Export, pemangku kepentingan harus bersinergi dan berkolaborasi.