Baca Juga: Hipmi: Pemerintah-Masyarakat Seharusnya Antisipasi Kenaikan Harga di Hari Raya
Berkat ketekunannya, usaha Romli mengembang. Mesin jahit pancal dulu telah 'dibuang'. Diganti mesin baru yang menggunakan enerji listrik.
Jumlah mesin jahitnya pun bertambah. Sekarang dia memiliki mesin obras, yakni jahitan penutup pinggiran kain sebelum dijahit sesuai bentuk.
Romli merasa bangga, berkat menjahit dirinya mampu membesarkan, menyekolahkan hingga mendirikan usaha dagang untuk kedua anaknya.
"Saya dulu sekolah cuma sampai SD. Anak saya tamat SMA. Tapi keterampilan saya menjahit ini yang belum tentu tiap orang bisa. Dan keterampilan itulah yang membuat saya bisa makan dan hidup," Romli mengakhiri penjelasannya. (fin) ***