SEPUTAR CIBUBUR – Saat ini negara-negara di dunia sedang berjuang melawan cepatnya penyebaran virus Corona. Hampir semua negara menempuh strategi mempercepat herd immunity (kekebalan kelompok) dengan jalan melakukan vaksinasi massa Covid-19.
Indonesia salah satu negara mengambil jalan vaksinasi massal untuk mencapai herd immunity. Karena itu, kedatangan lagi 10 juta bulk vaksin Covid-19 buatan Sinovac, perusahaan biofarmasi asal Tiongkok ke Indonesia pada Minggu, 20 Juni 2021 lalu merupakan kabar gembira.
Tapi sayangnya, alih-alih menuju kekebalan kelompok, karena kebodohan berjamaah masyarakatnya, Indonesia disebut-sebut saat ini sedang terjebak dalam herd stupidity atau kebodohan kelompok, seperti yang dialami India beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Di Jakarta, 442.059 Orang Sembuh dari Covid-19
Dikutip dari urbandictionary, herd stupidity diartinya sebagai tindakan bodoh yang dilakukan orang-orang secara bersama-sama, tanpa disadari. Mereka mengabaikan aturan yang sudah dibuat.
Dalam konteks pandemi Covid-19, herd stupidity ditandai dengan pelanggaran protokol kesehatan secara komunal alias bersama-sama dan masif.
Hal ini tidak hanya dilihat dari pemberitaan televisi, tapi banyak sekali atraksi kebodohan masyarakat yang dipertontonkan di media sosial yang secara sadar mengabaikan protokol kesehatan.
Baca Juga: Jumlah Orang Terpapar Covid-19 di Jakarta Mencapai 479.043
Bahkan parahnya, ada juga masyarakat dan tokoh publik yang terang-terang menyatakan tidak percaya adanya virus Corona.