Mangga Arumanis dan Kenangan Padre Marco tentang Paus Benediktus XVI

- 3 Januari 2023, 01:16 WIB
Pertemuan pertama kali antara Rm Markus Solo Kewuta SVD dan Paus Benedictus XVI tahun 2008 di Vatikan. Foto: dok. Pribadi
Pertemuan pertama kali antara Rm Markus Solo Kewuta SVD dan Paus Benedictus XVI tahun 2008 di Vatikan. Foto: dok. Pribadi /

SEPUTAR CIBUBUR - Vatikan dan seluruh umat Katolik dunia berkabung atas wafatnya Paus Emeritus Benediktus XVI. Paus yang bernama lengkap Joseph Aloisius Ratzinger asal Jerman itu meninggal di usia 95 tahun, di biara Mater Ecclesiae di dalam taman Vatikan, yang merupakan rumahnya selama satu dekade terakhir.

Lalu bagaimana sosok Paus Emeritus Benediktus di mata Pejabat Vatikan asal Indonesia, Rm Markus Solo Kewuta SVD?

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan pada banyak sumber, Rm Markus Solo Kewuta yang akrab disapa Padre Marco mengatakan, dirinya mempunyai kenangan yang sangat dalam bersama Paus Benediktus dan perjumpaan Padre Marco dengan Paus Benediktus XVI itu pertama kalinya pada saat dirinya berada di Kota Wina, Austria. 

Baca Juga: 5 Januari, Paus Emiritus Benediktus XVI Dimakamkan di Katakombe Basilika St Petrus

"Kenangan saya sendiri dengan Paus Benediktus, sangat banyak dan sangat dalam sekali dan tidak akan saya lupakan. Jadi pada saat itu, beliau (Paus Benediktus) memanggil saya, waktu itu saya masih di Kota Wina, Austria, dan Paus Benediktus lah yang memanggil saya untuk bekerja di Vatikan." kata Padre Marco, Senin (2/1/2023) saat dikonfirmasi Deni Iskandar - Mahasiswa penerima beasiswa Yayasan Nostra Aetate di Roma tahun 2023.

Padre Marco menerangkan, pertemuan pertamanya dengan Paus Benediktus saat itu menggunakan bahasa Jerman. Saat itu, kata Padre Marco, Paus Benediktus sangat mengagumi kelancaran bahasa Jerman dirinya.

"Sebagai orang yang berbahasa Jerman waktu itu, saya pertama kali bertemu beliau (Paus Benediktus) dengan bahasa Jerman dan beliau mengagumi bahasa Jerman saya dan sejak itu kita merasa dekat satu sama lain. Bahkan ketika ada kunjungan, kakak saya yang sulung dari Indonesia pun, seorang pastor juga, Paus Benediktus juga menerima kami berdua di kediamannya." terang Padre Marco.

Baca Juga: Kondisi Paus Emiritus Benediktus Melemah, Paus Fransiskus Minta Umat Mendoakan

Selain itu, Ia juga menceritakan bahwa sosok Paus Benediktus XVI juga selain menguasai doktrin dan ajaran Katolik, Paus Benediktus juga sangat baik dan dari segi kemanusiaan, sangatlah humble (rendah hati) dan bermental sangat sederhana.

"Beliau ini saya kagumi sebagai Paus, karena menguasai doktrin dan ajaran Katolik yang sangat baik dan dari segi kemanusiaan, beliau (Paus Benediktus) itu adalah seorang yang sangat humble (rendah hati) dan bermental sangat sederhana, dan sangat dekat dengan orang, itu yang sangat saya kagumi pada beliau." katanya.

Mengutus Kardinal Jean-Louis Tauran ke Indonesia untuk Dialog Antaragama

Rm Markus Solo Kewuta SVD saat bertemu dan mencium tangan Paus Benedictus XVI di Vatikan, 2012. Foto: dok. Pribadi
Rm Markus Solo Kewuta SVD saat bertemu dan mencium tangan Paus Benedictus XVI di Vatikan, 2012. Foto: dok. Pribadi
Lebih jauh, Padre Marco mengatakan, pada tahun 2009, empat tahun setelah terpilih menjadi seorang Paus, Paus Benediktus XVI mengutus Dewan Dialog Antaragama, Kardinal Jean-Louis Tauran untuk datang ke Indonesia, dan kedatangannya disambut dengan baik dan bagus.

Sepulangnya dari Indonesia, Padre Marco bercerita bahwa, dirinya dan Kardinal Jean-Louis Tauran dibekali buah mangga Arumanis, untuk diberikan kepada Paus Benediktus XVI di Vatikan. 

"Pada saat beliau (Benediktus XVI) tahun 2009, empat tahun setelah terpilih menjadi Paus, Paus Benediktus XVI mengutus Kardinal Jean-Louis Tauran, pembesar saya di Vatikan, untuk pergi ke Indonesia, dan pada saat itu, kunjungan kami diterima dengan baik dan bagus." kata Padre Marco.

Baca Juga: Rm Lukas Nurak OFM: Gereja Katolik Prolife Dukung Kehidupan

"Akhirnya, pada waktu kami kembali, Kardinal Jean-Louis Tauran, meminta saya untuk membawa mangga Arumanis, untuk Paus Benediktus dan mangga-mangga itu kami bawa ke Vatikan dan Kardinal sendiri yang mengantar mangga-mangga itu ke Paus Benediktus dan beliau (Paus Benediktus) sangat senang, menerima mangga Arumanis dari Indonesia." tutur Padre Marco.

Seperti diketahui, Paus Emeritus Benediktus XVI tutup usia pada Sabtu, 31 Desember 2022 waktu setempat. Paus Benediktus XVI wafat di usianya yang ke-95 tahun.

"Dengan kesedihan, saya menginformasikan kepada Anda bahwa Paus Emeritus, Benediktus XVI, meninggal dunia hari ini pukul 09.34 di Biara Mater Ecclesiae di Vatikan," tutur Juru Bicara Vatikan Matteo Bruni dalam pernyataannya.

Untuk diketahui, selama hampir 25 tahun, sebagai Kardinal Joseph Ratzinger, Paus Benediktus XVI merupakan pimpinan kuat dari kantor doktrin Vatikan, yang pada saat itu dikenal sebagai Congregation for the Doctrine of the Faith (CDF).

Dia terpilih sebagai paus pada 19 April 2005 untuk meneruskan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Paus John Paul II, yang menjabat selama 27 tahun. Para kardinal memilihnya di antara sesamanya untuk keberlanjutan dari apa yang disebut sebagai sosok 'yang dipercaya'. (Lucius GK)

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah