Penembakan Massal di California Meningkatkan Ketakutan Imigran Terhadap Kekerasan Senjata AS

- 25 Januari 2023, 11:10 WIB
Lokasi aksi penembakan massal di malam Tahun Baru Imlek di California, Amerika Serikat, yang tewaskan belasan orang.
Lokasi aksi penembakan massal di malam Tahun Baru Imlek di California, Amerika Serikat, yang tewaskan belasan orang. /DAVID SWANSON/REUTERS

Baca Juga: Polisi Tengah Mencari Motif Penembakan Massal yang Menewaskan Sebanyak 11 Orang di Los Angeles

Setelah pandemi, kepemilikan senjata Asia-Amerika meningkat. Sepertiga dari mereka yang memiliki senjata mengatakan bahwa mereka membawa senjata lebih sering di tengah insiden anti-Asia, dan sepertiga lainnya mengatakan bahwa mereka menyimpan atau membuka kunci senjata di rumah mereka, menurut sebuah penelitian oleh University of Michigan.

Di toko senjata Euro Arms Inc di Alhambra, tiga mil (5 km) dari lokasi pembantaian Monterey Park, asisten toko Wesley Chan mengatakan penjualan senjata telah meningkat sejak dimulainya pandemi, termasuk di antara orang Asia-Amerika di daerah tersebut.

Baca Juga: Prancis dan Jerman Bertekad Bantu Ukraina melawan Rusia

"Semua orang takut dan ingin melindungi diri mereka sendiri," katanya.

Sekitar 9,3% imigran Asia menyimpan senjata di rumah mereka di California, dibandingkan dengan 5,6% imigran Latino dan 12% imigran kulit putih, kata Ninez Ponce, peneliti utama studi UCLA. Secara keseluruhan, sekitar 17,6% orang California dari semua latar belakang menyimpan senjata di rumah.

Baik Tran maupun Zhao menggunakan pistol semi otomatis. Polisi belum mengatakan di mana atau kapan mereka diperoleh.***

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah