KPAI Temukan Fakta Mencengangkan, Ada Kasus Prostitusi Dimana Anak Sebagai Pelaku Mandiri

- 6 Mei 2021, 20:34 WIB
Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah, Indonesia waspada Prostitusi Online
Komisioner KPAI Ai Maryati Solihah, Indonesia waspada Prostitusi Online /Tangkap layar akun Youtube MNC Trijaya

SEPUTAR CIBUBUR - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah menyebutkan, dari Januari – April 2021 (empat bulan) sudah ada 35 kasus yang ditangani KPAI, dimana kasus prostitusi anak adalah yang tertinggi, mencapai 83 persen, kemudian diikuti eksploitasi ekonomi sebanyak 11 persen dan perdagangan bayi atau anak sebanyak 6 persen.

Dari 83 persen prostitusi eksploitasi anak, sebanyak 60 persen berasal dari online dan 40 persen dari tempat-tempat nongkrong atau didatangkan langsung secara konvensional.

Yang menarik dari prostitusi online berdasarkan temuan KPAI, sebanyak 41 persen menggunakan aplikasi pertemanan MiChat, lainnya menggunakan aplikasi Whatsapp, Facebook, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Predator Anak Manfaatkan Medsos untuk Bisnis Protitusi Online

“Dari 35 kasus anak yang tereksploitasi itu usianya dimulai 12 tahun hingga 17 tahun,  belum 18 tahun sebagaimana yang sudah diatur pada UU perlindungan anak. Angka tertinggi tercatat pada wilayah DKI, Pontianak, dan Jawa TImur,” kata Ai di acara Polemik Trijaya: Waspada, Indonesia Darurat Prostitusi Online, Kamis, 6 Mei 2021.

Hal ini menandakan, lanjut Ai,  prostitusi online sudah menjadi tren dari 3 tahun lalu di seluruh penjuru Indonesia. Ini merupakan hal yang sangat memprihatainkan karena ini kasus gunung es terbalik.

Dalam kasus prostitusi anak, KPAI menemukan fakta mencengangkan, bahwa tidak semua anak dieksploitasi, ada juga yang beroperasi langsung tanpa operator (mucikari) atau mandiri. Seperti temuan di apartemen Green Pramuka dan Apartemen Kalibata City, dimana anak-anak itu mengorganiris sendiri.

Baca Juga: AHY Temui Anies Baswedan, Apa Saja yang Dibahas?

“Ada juga tanpa ada operator di atasnya, mereka berinisiatif saja, jualan sendiri. Pointnya adalah ada tren anak kemudian menjadi pelaku, tetapi ini bukan varibel tunggal saat anak berkorelatif dengan orang-orang sekitarnya yang justru malah memanfaatkan,” jelas Ai.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x