Heru menyatakan dalam rekrutmen anggota peacekeepers PBB terbuka juga kesempatan bagi prajurit wanita. Mereka bahkan sangat diharapkan perannya di daerah misi operasi.
Menurut Heru, peran Female Peacekeepers (Wanita TNI) di daerah misi perdamaian sangat krusial, mengingat wanita dan anak-anak banyak menjadi korban kekerasan di daerah konflik.
Oleh karena itu, PBB menganggap pendekatan sesama wanita akan lebih efektif, terutama dalam memberikan movifasi terhadap korban.
Baca Juga: Penjelasan Pernyataan Jokowi Soal Bipang Ambawang
Apalagi di daerah misi perdamaian terdapat adat istiadat yang tidak memperbolehkan wanita setempat untk berbincang-bincang kepada pria asing.
"Pendekatan wanita juga dianggap lebih emosional, sehingga korban kekerasan tidak akan merasa canggung untuk mengungkapkan permasalahannya," kata Heru.
Selanjutnya disampaikan pula bahwa kontribusi Indonesia pada Operasi Pemeliharaan Perdamaian Dunia merupakan instrument diplomasi untuk merefleksikan konsistensi Indonesia sebagai Negara Anggota PBB yang aktif dalam pengiriman misi OPPD.
Adapun upaya yang sudah dilakukan Indonesia diantaranya:
- Untuk membuka peluang dalam menempatkan Pati maupun Perwira TNI pada jabatan strategis dalam misi OPPD atau di UNHQ
- Mengukuhkan dominasi Indonesia di kawasan Asia Tenggara dan forum Internasional
- dalam bidang Kementerian Luar Negeri berperan untuk mempererat hubungan diplomasi luar negeri