Network
SEPUTAR CIBUBUR – Pasca pengunduran diri Azis Syamsudin sebagai Wakil Ketua DPR, Partai Golkar dikabarkan akan menunjuk Lodewijk Freidrich Paulus sebagai pengganti Azis Syamsudin yang tersandung kasus suap.
Menurut Firman Soebagyo Ketua DPP Golkar, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto telah menunjuk Lodewijk sebagai pengganti Azis Syamsudin.
"Ditetapkan oleh ketum (ketua umum) dan kami semua menyepakati itu," ujar Firman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari Senin, 27 September 2021.
Baca Juga: KPK Tetapkan Azis Syamsuddin Sebagai Tersangka, Firli Bahuri : Suap Dilakukan Secara Bertahap
Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar Supriansa juga mengatakan bahwa Lodewijk menjadi satu di antara beberapa nama yang menjadi pertimbangan Ketua Umum Golkar untuk diajukan menjadi Wakil Ketua DPR RI.
"Pak Sekjen adalah bagian dari pada yang memang menjadi perhatian tentu di Pak Ketua Umum. Karena memiliki kira-kira banyak kelebihan di antara banyak kelebihan yang dimiliki oleh beliau, " ujar Supriansa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari Senin 27 September 2021.
Profil Lodewijk
Lodewijk merupakan Purnawirawan perwira Angkatan Darat, saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar.
Baca Juga: KPK Akhirnya Tangkap Azis Syamsuddin dan Langsung Digiring ke Gedung Merah Putih
Pria kelahiran Manado, 27 Juli 1957, itu saat ini juga menjabat sebagai anggota Komisi I DPR, adapun bidang yang menjadi fokus Komisi I DPR antara lain, pertahanan, intelijen, komunikasi, dan luar negeri.
Purnawirawan Jenderal bintang tiga ini terpilih menjadi anggota DPR periode 2019-2024 dari daerah pemilihan Lampung I.
Sebelum terjun ke politik, Lodewijk adalah Komandan Komando Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD.
Dia juga pernah menjadi Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Baca Juga: Kelompok Mahasiswa dan Pemuda Desak Golkar Pecat Azis Syamsuddin
Sebelum masuk ke dunia politik, Purnawirawan Jendral bintang tiga ini adalah Komandan Jendral (Danjen) Kopassus pada tahun 2009, Panglima Kodam (Pangdam) I/Bukit Barisan pada tahun 2011.
Lalu yang terakhir ia menjabar sebagai Komandan Pendidikan dan Pelatihan (Dankodiklat) TNI-AD di tahun 2013.
Setelah masa jabatannya berakhir, ia bergabung dengan Partai Golkar dan menjabat sebagai Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis DPP Partai Golkar dari tahun 2016 sampai dengan 2018.
Baca Juga: Ceramahnya Singgung SARA, Yahya Waloni Minta Maaf
setelah itu dirinya diangkat menjadi Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar dari tahun 2018 sampai sekarang. (Muhamad Iqbal) ***
