Kasus Subang Terbaru: Inilah Isi Percakapan Yosef dan Anjas Via WhatsApp

- 29 Desember 2021, 09:30 WIB
Kasus Subang Terbaru: Inilah Isi Percakapan Yosef dan Anjas Via WhatsApp
Kasus Subang Terbaru: Inilah Isi Percakapan Yosef dan Anjas Via WhatsApp /YouTube Anjas di Thailand/

SEPUTAR CIBUBUR - Kasus Subang mungkin akan menjadi trending topik kasus pembunuhan yang akan dikupas oleh beberapa media di penghujung pergantian tahun 2021.

Hal tersebut bukanlah tidak beralasan, dikarenakan kasus Subang diketahui telah menyita perhatian masyarakat seluruh Indonesia.

Ada hal terbaru pada kasus Subang menjelang pergantian tahun 2021 ini, dimana Youtuber Anjas di Thailand yang sejak awal menganalisa dan mengawal kasus Subang ini diketahui telah melakukan percakapan via whatssapp dengan salah satu saksi kasus Subang yaitu Yosef.

Baca Juga: Tanggapan Pakar Hukum Terkait Lambatnya Pengungkapan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Yosef yang tidak lain sebagai saksi sekaligus ayah dan suami dari korban pembunuhan ibu dan anak di Subang diketahui telah berkomunikasi via whatssapp terkait HP dan nasi goreng.

Baru-baru ini, staf pengajar di ThailandAnjas, akhirnya bersedia ngobrol dengan Yosef melalui pesan singkat Whatsapp. Videonya yang berjudul REKAMAN PERDEBATAN DENGAN YOSEF !! tayang di kanal YouTube Anjas di Thailand, 25 Desember 2021.

Sebelumnya, Anjas sebagai citizen journalism atau jurnalisme warga tidak ingin berbincang dengan Yosef karena ia masih curiga dengan dugaan keterlibatan Yosef dalam kasus Subang dan khawatir pembicaraan akan menjadi drama. 

"Apakah aku masih menaruh curiga terhadap pak Yosef? Secara pribadi iya, tapi yang berhak memutuskan bahwa seseorang itu pelakunya hanya penyidik," ujar Anjas.

Namun, Anjas akhirnya setuju dihubungkan dengan Yosef melalui seseorang yang saat itu sedang bersama Yosef.

Saat itu Anjas menuturkan bahwa ia ditawari untuk bisa berkomunikasi dengan Yosef dan menanyakan hal-hal terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Lalu Anjas pun mengajukan dua pertanyaan kepada Yosef melalui aplikasi WhatsApp, berikut dua pertanyaan yang disodorkan Anjas kepada Yosef:

Inilah isi percakapan Yosef dan Anjas via WhatsApp

"Pak Yosef bolehkan saya ajukan beberapa pertanyaan untuk ditayangkan di YouTube?

1. Jadi HP yang bapak lihat saat disodorkan penyidik yang menurut pengacara HP Amel. Itu HP yang merek apa?

2. Saat bapak ditunjukkan foto nasi goreng di lokasi. Itu nasi gorengnya apakah sesuai kebiasaan makan kedua almarhumah atau bukan? kedua hal itu masih belum jelas di media massa pak."

Baca Juga: Info Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kesaksian Penjual Surabi Yang Menguatkan Yosef

Terhadap pertanyaan Anjas tersebut, berikut jawaban dari Yosef:

"HP yang dilibatkan pada waktu itu ada dua milik Neng Amel 1. Samsung M30 yang sudah lama rusak. Dua HP Vivo dari Amel dikasihkan kepada Mamahnya terus dikasihkan sama Danu. Itu yang ada yang lain tidak ada punya Mamahnya dan ketiga punya Amel belum ada.

2. Itu makanan yang disajikan tidak sesuai dengan kebiasaan Neng Amel. Kalau. Dan Waktu saya mau berangkat itu tidak ada makanan di atas meja makan. Saya tidak makan di rumah waktu itu. Maka waktu saya pulang di rumah Bu Mimin, saya buat nasi goreng sendiri jam 1.00 malam."

Berdasarkan analisis Anjas terhadap keterangan Yosef tersebut, berarti HP yang dipegang Tuti Suhartini dan 3 HP milik Amel tidak ada alias belum ditemukan.

"Sudah fixclear masalah ini. Sepertinya data dari HP ini sulit didapatkan. Kayaknya, pelaku sudah berhasil melenyapkan ketiga HP tersebut. Itu asumi yang aku dapatkan dari pernyatan ini, tapi yakin penyidik memiliki data yang jauh lebih lengkap dibandingkan ini semua," tutur Anjas.

Mengenai penjelasan Yosef soal foto nasi gorengAnjas menganalisa bahwa makanan nasi goreng yang tersisa itu bukan kebiasaan makan Amel dan Tuti.

"Dari sini ada dugaan yang makan saat itu ada hubungan dengan pelaku," ucap Anjas

Jika pernyataan Yosef benar, Anjas menilai hal itu sejalan dengan pernyataan sejumlah saksi yang melihat lima sosok di TKP, dua di antaranya Tuti Suhartini dan Amel. Tiga tamu itu adalah dua laki-laki dan seorang perempuan.

"Kemungkinan besar yang makan nasi goreng adalah tamu yang datang malam itu dan terlibat dengan kasus Subang itu karena dekat dengan waktu kematian korban yang setelah dikoreksi dr Sumy Hastry sekitar pukul 2.00," tuturnya.

Karena berdasarkan hasil olah TKP tidak ditemukan kerusakan pintu, Anjas menduga, besar kemungkinan tamu yang datang malam itu adalah yang terlibat dengan kasus pembunuhan di Subang.

Terlepas dari itu semua, menurut Anjas, keterangan saksi sekarang sudah tidak urgen lagi. Sekarang, semua harus lebih fokus kepada kinerja penyidik Polda Jabar.

"Kita harus terus menaruh harapan positif kepada tim penyidik karena mereka yang wajib dan berhak menentukan tersangkanya," ucap Anjas seraya meminta semua kalangan untuk terus mengawal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Update Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terbaru 2021, Pengumuman Tersangka Kasus Subang Masih Tertunda

Tidak berkorelasi dengan penentuan tersangka

Terkait prasangka masyarakat soal seringnya Yosef diperiksa oleh penyidik, Rohman Hidayat menyebutkan bahwa jumlah banyaknya pemeriksaan oleh penyidik tidak berkorelasi dengan penentuan tersangka.

"Tidak ada korelasinya saksi yang sering diperiksa itulah tersangkanya. Itu tidak benar," ucap Rohman Hidayat Kamis 9 Desember 2021 sore.

Untuk itu, Rohman Hidayat meminta agar publik tidak berprasangka bahwa saksi yang terbanyak diperiksa akan menjadi tersangka.

Menurut dia, Yosef justru menjelaskan semuanya kepada penyidik dalam rangka memberi informasi yang valid dan informasi yang akurat. Alasannya, Yosef adalah bagian penting dari keluarga korban.

Rohman Hidayat juga menyebutkan bahwa Yosef sudah memberikan keterangan semuanya kepada penyidik kepolisian baik di Polres Subang maupun di Polda Jabar.

Menurut Rohman Hidayat, Yosef memberikan keterangan tidak berubah-ubah. Ia selalu memberikan keterangan sebagaimana aslinya, tidak ada rekayasa. Keterangan Yosef pun tidak pernah ada yang diubah.

Rohman Hidayat juga memang berharap agar kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini bisa segera selesai.

Ia mengharapkan penyidik Polda Jabar bisa segera menetapkan tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sebelum Tahun Baru 2022.

"Kalau boleh usul, sebelum nyeberang tahun sudah ditetapkan tersangkanya. Jadi mudah-mudahan akhir tahun ini sudah ketahuan tersangka kasus pembunuhan Subang tersebut," ujar Rohman Hidayat.

Hingga Senin, 27 Desember 2021, tim penyidik Polda Jabar belum juga menetapkan dan mengumumkan tersangkanya. Padahal total sudah 55 saksi menjalani pemeriksaan. 

Yosef Hidayah, salah seorang saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang adalah sosok yang paling banyak diperiksa tim penyidik.

Total Yosef sudah 16 kali menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.***

Editor: Danny tarigan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x