“Wayang ditetapkan pada 2003, sedang batik ditetapkan enam tahun kemudian, yaitu pada 2009,” ujar Mastuki.
“Karenanya, baik batik maupun wayang, keduanya adalah representasi budaya Indonesia yang bersumber dari tradisi, persilangan budaya, dan hasil peradaban yang berkembang di wilayah nusantara,” sambungnya.
Mastuki juga menjelasn gunungan wayang, tidak hanya digunakan di Jawa. Dalam sejumlah tradisi masyarakat yang lekat dengan wayang, juga menggunakan gunungan. Misalnya, wayang Bali dan wayang Sasak.
Baca Juga: Jakarta tak Lagi Jadi Kota Termacet di Dunia, Anies Baswedan: Bukan karena Pandemi Covid!
“Wayang Golek yang berkembang di Sunda juga menggunakan gunungan,” tandasnya.***