Bahkan, Said Aqil mengungkapkan kejadian yang menimpa Polri belakangan ini sudah menjadi konsumsi di dunia internasional.
"Kemarin saya bertemu dengan sahabat dari Malaysia, diceritakan juga bahwa masyarakat di sana di warung-warung kopi juga membicarakan Polri," kata dia.
Baca Juga: Otoritas Pangan Singapura Larang Peredaran Kecap dan Sambal ABC
Said Aqil sangat mendukung Kapolri untuk melakukan pembenahan dan perbaikan di institusinya. Termasuk mendukung menindak tegas judi online, narkoba dan berbagai tindak pidana lainnya untuk diberantas.
Said juga berharap kepada seluruh instansi pemerintah, terutama di bidang penegakan hukum untuk membangun kredibilitas, loyalitas dan integritas.
"Seluruh penegakan hukum, tidak hanya Polri, tetapi juga Kejaksaan, Mahkamah, pengacaranya juga, untuk sedikit demi sedikit kita bangun kredibilitas, loyalitas, integritas dan dalam bahasa agamanya itu akhlakul karimah," kata Said Aqil.
Baca Juga: Nikita Mirzani Pernah Mondok di Pesantren Gontor, Ini Alasannya Keluar
Kasus tewasnya Brigadir J tak hanya menyeret Irjen Ferdy Sambo, tetapi juga sejumlah personel Polri lainnya.
Ada empat tersangka selain Sambo dalam kasus pembunuhan berencana, yaitu Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf serta Putri Candrawathi.
Kemudian ada tujuh anggota Polri yang juga menjadi tersangka obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus kematian Brigadir J.