Isu Mengurai Benang Kusut Korupsi di Lingkungan Kementan Viral

- 3 Oktober 2023, 21:00 WIB
Rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo
Rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo /Pikiran Rakyat/Asep Bidin Rosidin/

Menurut banyak sumber di Kementan, Zulkifli mematok harga Rp300 juta untuk eselon yang mau naik jabatan satu tingkat.

Adapun nama terakhir ialah Muhammad Hatta yg menjabat Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Tak serupa dengan Imam, Hatta tak menggunakan tangan siapapun alias ia sendiri yang mencari dan menawarkan eselon yang ingin promosi.

Lebih rendah dari yang dipatok Imam, Hatta cuma meminta Rp200 juta untuk eselon yang namanya ingin dipromosikan ke SYL.

Muhamad Hatta sendiri masuk Kementan di 2020  dan bersamaan dengan itu pula masalah pupuk muncul.

Di dokumen KPK, Hatta punya kasus sendiri. Ia diduga menyelewengkan pengadaan pupuk bersubsidi dan sejumlah pejabat Kementan sdh diperiksa perihal ini.

Kembali ke soal komisi. Dari informasi yg beredar, upeti naik jabatan yang berkisar Rp250 hingga Rp300 juta untuk tiap orang itu tidak dibayarkan langsung, melainkan dicicil selama setahun.

Umumnya, untuk mendapat uang sebanyak itu para eselon yg bersangkutan, khususnya eselon lll, memalsukan SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) yang bahkan dalam sebulan bisa 20x jumlahnya.

Mereka juga memotong uang SPPD anak buahnya agar bisa melunasi uang janji upeti itu.

Menurut satu sumber di Kementan, isu tersebut sudah menjadi rahasia umum hampir semua pegawai di Kementan. ***

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah