Bocor Alus Tempo Sebut Bahlil Ingin Geser Airlangga Sebagai Ketum Golkar

- 4 Maret 2024, 14:17 WIB
Relawan TKN Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia (kanan).
Relawan TKN Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia (kanan). /Pikiran Rakyat/Oktaviani/

"Wacana saat Bahlil mengambil alih Golkar itu terjadi saat gonjang ganjing Jokowi dengan PDIP kan," ujarnya lagi.

Karena ada gonjang ganjing dengan PDIP maka Jokowi harus mencari tempat berlabuh setelah misalnya tidak lagi di partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Kemana, karena tentu saja setelah menjadi Presiden dia (Jokowi) kan harus mempunyai kekuatan lain yakni di partai," ujar Francisca.

Pernyataan Francisca pun disambut oleh Stefanus Pramono yang juga jurnalis Tempo dengan menyebutkan untuk menjaga keamanan Jokowi.

 Baca Juga: Bahlil Lahadalia Digoyang Isu Tak Sedap

"Apalagi kalo tidak ada masalah nggak perlu pake jaga-jagaan segala, tapi kalo pemerintahannya sarat dengan masalah maka tentu saja dia (Jokowi) harus melakukan bagai manuver politik-politik baru untuk menjamin keselamatan dia dan juga orang-orang dekatnya dia," ujar Stefanus.

Stefanus pun mempertanyakan siapa yang sebenarnya ingin mengambil alih Golkar.

"Jokowi atau Bahlil?" tanya Stefanus.

 Francisca menjawab bahwa kedua-duanya sama-sama memiliki kepentingan.

"Dua orang berbeda dengan kepentingan yang sama lalu menyatu. Bahlil adalah tangan kanan Presiden dan Presiden (Jokowi) adalah orang yang paling punya kuasa saat ini. Jadi ini dua kepentingan yang bersatu," kata Francisca.***

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah