Buntut Tewasnya Wanita Muda oleh Suami Siri WNA Timteng, Sandiaga Perlu Tertibkan Wisata 'Halal' Puncak

22 November 2021, 09:38 WIB
Abdul Latif Suami yang Menyiram Air Keras Hingga Sarah Meninggal, Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Luar Negeri /tangkapan layar/

SEPUTAR CIBUBUR- Kasus kematian yang menewaskan seorang wanita muda bernama Sarah yang disiram air keras oleh suami siri yang merupakan Warga Negara Asing (WNA) asal Timur Tengah (Timteng ) di Cianjur, Jawa Barat mendapatkan perhatian dari banyak pihak.

Pegiat media sosial Eko Kuntadhi, melalui akun instagramnya @ekokuntadhi, meminta, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno untuk membersihkan wisata 'Halal' di kawasan Puncak.

Apalagi, kasus ibu muda cantik tersebut sampai meninggal dunia karena luka bakar di bagian tubuh korban.

Baca Juga: Siram Isteri Gunakan Air Keras Hingga Tewas, Abdul Latief Jadi Buronan

Dia juga mengatakan, bahwa motif nikah siri yang membuat perempuan Indonesia menderita ini harus segera diselesaikan oleh pihak terkait.

"Pak @sandiuno sudah saatnya wisata halal di Puncak ini diberesin. Motif nikah siri yang membuat perempuan Indonesia menderita," tulisnya, di akun instagramnya @ekokuntadhi Minggu 21 November 2021.

Seperti Diketahui, Sarah, korban penyiraman air keras yang dilakukan suaminya sendiri, Abdul Latif, akhirnya meninggal dunia. Sarah yang baru berusia 21 tahun meninggal setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Cianjur akibat luka bakar 99 persen di sekujur tubuhnya.

Kapolsek Cianjur Kota Kompol Ahmad Supriatna membenarkan, jika korban penyiraman air keras telah meninggal dunia di RSUD Cianjur pada pukul 21.00 WIB.

Direktur RSUD Cianjur, dr Darmawan mengatakan korban datang ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Korban mengalami luka bakar 90 persen, akibat air keras,” katanya, Sabtu 20 November 2021 malam.

Baca Juga: WNA Timteng Pelaku Penyiraman Air Keras Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Negaranya

Diungkapkannya, korban meninggal saat ditangani secara maksimal. Namun, sekitar pukul 20.30 WIB korban menghembuskan napas terakhirnya.

“Kami sudah berencana untuk merujuk korban ke RSHS Bandung karena luka yang diderita lebih dari 90 persen. Namun menjelang malam, korban meninggal dunia dan saat ini, jenazahnya masih tersimpan di ruang jenazah RSUD Cianjur,” katanya.

Sebelumnya warga Kampung Munjul, digegerkan dengan teriakan minta tolong dari pihak keluarga korban, Sabtu dini hari sekitar pukul 1.30 WIB, warga yang mendengar teriakan berhamburan ke lokasi dan mendapati tubuh Sarah dengan luka bakar tergeletak di teras rumah.

Mendapati hal tersebut, warga langsung membawa korban yang disiram air keras oleh suaminya yang baru menikah 1 bulan yang lalu ke RSUD Cianjur, guna mendapatkan pertolongan medis. Sedangkan pelaku penyiraman diduga melarikan diri.

“Kami langsung membawa korban ke rumah sakit karena luka bakar yang diderita cukup parah. Keterangan pihak keluarga sebelumnya korban sempat terlibat adu mulut dengan suaminya yang merupakan WNA asal Timur Tengah dan langsung di siram air keras,” kata ketua RT setempat Iin Solihin.

Pihaknya bersama warga sempat mencari keberadaan pelaku, namun pelaku usai melakukan aksinya langsung melarikan diri. Sehingga pihak keluarga melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib.

“Pelaku langsung melarikan diri, setelah menyiram korban. Diduga pelaku melarikan diri ke Jakarta,” katanya.***

 

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler