Inflasi Kemungkinan Melemah, 3 Saham Berikut Direkomendasikan Trading Minggu Ini

- 26 Februari 2024, 12:52 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR - Pada perdagangan akhir pekan lalu, 23 Februari 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 40 poin di level 7.295 atau -0,55%.

Community Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus menjelaskan pelemahan market pekan lalu terpengaruh dua top losers yakni IDXTECHNO yang melemah -2,55% dan IDXFINANCE yang melemah -1,30%. Pelemahan IHSG yang tidak terlalu dalam ini disebabkan topangan 2 top gainers yakni IDXINFRA yang menguat +2,44% dan IDXHEALTH yang menguat +1,29%.

Angga menyebutkan ada sejumlah sentimen yang memengaruhi market pada pekan lalu, yakni China 5 year loan prime rate yang minus -25 bps dan 1 year rate yang stabil. Kestabilan ini mendorong sektor properti. Ia menegaskan mortgage rate yang turun menyebabkan demand property naik.

Selanjutnya ada sentimen suku bunga Indonesia yang stabil di 6% dan pasar tenaga kerja US yang masih lebih kuat dari ekspektasi, dimana initial jobless claims di angka 210.000 dari sebelumnya 213.000 dengan konsensus di angka 218.000.

Baca Juga: Indo Premier Rekomendasikan 6 Saham Ini untuk Trading

Ada pula sentimen PMI Composite (manufacturing and services) yang melemah, tapi masih ekspansif di angka 51.4 dari sebelumnya 52. Disusul sentimen net foreign buy 1W sebesar 2,94T, dimana terjadi outflow bond market yang dibarengi inflow equity serta nilai tukar USD-IDR yang mendekati level terendah dalam sebulan.

"Semuan sentimen tersebut membuat laju IHSG belum bisa berlabuh di żona hijau pada pekan lalu," tandasnya.

Sentimen Minggu Ini dan Rekomendasi Saham

Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Berbicara tentang sentimen minggu ini, Angga menyebutkan sejumlah sentimen yang wajib diperhatikan para trader biar bisa mendulang cuan. Sentimen-sentimen tersebut adalah US GDP Growth Rate yang diestimasikan sebesar 3,3% dari sebelumnya 4,9%, Core PCE Price Index yang menjadi indicator inflasi utama The Fed, dimana pada Desember lalu 0,1% lalu naik ke 0,2% pada Januari dengan konsensus di angka 0,4%.

Selanjutnya ada sentimen inflasi Indonesia, dimana ekspektasi inflasi melemah tipis ke 2,5 atau tepatnya 2,56% dari 2,57% serta sentimen PMI Manufaktur dengan ekspektasi melemah tipis dari 52,9 ke 52,8.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x