Komunikasi, Salah Satu Faktor Proses Penyembuhan Penyakit Jantung

- 10 Mei 2021, 03:43 WIB
Ilustrasi : Risiko penyakit jantung
Ilustrasi : Risiko penyakit jantung /Jan Alexander /Pixabay

SEPUTAR CIBUBUR – Proses penyembuhan pasien jantung membutuhkan kesabaran. Salah satu faktor utama proses penyembuhan membutuhkan komunikasi yang baik antara pihak medis, pasien dan keluarga pasien. Proses komunikasi sangat penting untuk dibangun sejak awal.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Kebon Jeruk dr Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA mengatakan, pengobatan gagal jantung sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Karena itu, komunikasi yang baik antara pihak medis, pasien jantung dan keluarga sangat penting untuk dibangun sejak awal.

Pasien jantung dan pihak keluarga harus mendapatkan edukasi dan informasi yang cukup terkait penyakit serius ini, serta memahami rencana terapi jangka panjang.

Baca Juga: Wanita Paruh Baya Tampil Berani dengan Bikini Hitam

“Selain itu, pelayanan multidisiplin subspesialisasi diperlukan pada kasus gagal jantung lanjut karena kompleksitas kasus menuntut pelayanan terapi secara komprehensif, intensif, agresif, dan inovatif,” ujar dr Paskah dalam keterangan resmi, Senin, 10 Mei 2021.

Gagal jantung, kata dr Paskah, merupakan gangguan pada otot jantung yang menyebabkan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara optimal ke seluruh tubuh. Kondisi ini mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan suplai darah untuk berbagai organ tubuh.

“Gagal jantung juga merupakan komplikasi akhir dari berbagai jenis penyakit jantung yang dapat menurunkan kualitas hidup serta usia harapan hidup pasien,” ungkap dr Paskah.

Baca Juga: Pasien Jantung Harus Terapkan Gaya Hidup Sehat

Berdasarkan data penelitian di Siloam Heart Institute dalam kurun waktu 2019-2020, menurut dr Paskah, sekitar 3% pasien gagal jantung meninggal selama perawatan di rumah sakit dan sekitar 22,5% pasien lainnya meninggal dalam waktu enam bulan setelah pulang rawat.

Usia harapan hidup pasien gagal jantung lanjut sangat rendah, bahkan lebih buruk dari usia harapan hidup sebagian besar pasien kanker pada umumnya. Biasanya, penderita gagal jantung umumnya mengeluhkan sesak napas, napas tersengal-sengal dan mudah lelah saat beraktivitas, bengkak kedua tungkai, dada berdebar, serta perut begah dan membesar yang disertai mual, menurunnya nafsu makan dan berat badan.

Selain itu, lanjut dia, terdapat pula berbagai faktor risiko gagal jantung yang harus diwaspadai, antara lain riwayat penyakit jantung koroner atau serangan jantung sebelumnya, hipertensi, penyakit kencing manis atau diabetes, obesitas, kelainan katup jantung, penyakit paru kronik, pencandu alkohol, riwayat keluarga dengan bengkak jantung, serta usia lanjut. Semakin banyak faktor risiko di atas yang dimiliki seseorang, semakin besar risiko untuk menderita gagal jantung.

Baca Juga: Drew Barrymore Buat Tato Baru di Lengan Kanan

“Karena sifatnya yang menahun dan progresif seiring waktu, penyakit gagal jantung membutuhkan identifikasi segera dan penanganan tepat sejak awal untuk mencapai hasil optimal,” jelas dia.

Berangkat dari kebutuhan pelayanan khusus bagi pasien gagal jantung, dr Paskah mengatakan Siloam Hospitals Kebon Jeruk secara resmi membuka Klinik Gagal Jantung pada 8 Mei 2021. Klinik yang dijalankan oleh tim khusus yang berdedikasi di bidang gagal jantung ini merupakan perluasan dari pelayanan prima poli jantung dan pembuluh darah Siloam Heart Institute (SHI).

Tim Klinik Gagal Jantung siap memberikan memberikan informasi penting, edukasi, konsultasi, dan telemonitoring secara efektif dan profesional kepada pasien dan keluarga pasien.

Baca Juga: Pasangan Musisi Jualan Makanan untuk Bertahan Hidup

“Dengan adanya layanan khusus ini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk akan memberikan pendampingan lebih optimal dan terpadu untuk kebutuhan terapi pasien gagal jantung,” tutup dr Paskah. ***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah