5 Fakta Terkait Peningkatan Angka Covid di Cina Disertai Berbagai Berbagai Unjuk Rasa

- 28 November 2022, 13:34 WIB
Protes terhadap tindakan wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di kota Urumqi, Xinjiang Uygur, China dalam tangkapan layar ini diperoleh dari video yang dirilis 25 November 2022.
Protes terhadap tindakan wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di kota Urumqi, Xinjiang Uygur, China dalam tangkapan layar ini diperoleh dari video yang dirilis 25 November 2022. /Video diperoleh Reuters/via REUTERS

SEPUTAR CIBUBUR - Ini merupakan pukulan ganda bagi China karena kasus Covid terus melonjak sementara protes anti-Pemerintah meningkat di banyak bagian negara itu sejak hari Minggu lalu.

Melansir dari Hindustantimes, Senin, 28 November 2022, China mencatat rekor harian kelima berturut-turut dari 40.347 infeksi baru pada hari Minggu, di mana 3.822 di antaranya bergejala dan 36.525 tidak menunjukkan gejala, Komisi Kesehatan Nasional.

Negara menghitung kasus tanpa gejala dan gejala secara terpisah. Saat mencatat rekor baru, ibu kota Beijing dan kota-kota besar lainnya diselimuti ketegangan akibat demonstrasi. Strategi garis keras pemerintah terhdapa kebijakan Nol-Covid demi untuk menahan penyebaran telah memicu frustrasi publik dan ratusan orang turun ke jalan.

Baca Juga: Kerusuhan Pecah di Belgia Usai Maroko menang di Piala Dunia 2022, Belasan Orang Ditahan

Berikut adalah 5 fakta tentang situasi Covid di Tiongkok:

1. Dari 40.347 infeksi yang dilaporkan di China pada hari Minggu, 3.822 bergejala dan 36.525 tidak bergejala. Tidak ada kematian baru yang terlihat dan jumlah korban tetap tidak berubah di 5.233, Reuters melaporkan.

2. Otoritas kesehatan di Shenzhen memperketat pembatasan ruang publik pada hari Minggu di tengah lonjakan infeksi. Restoran dilaporkan telah diperintahkan untuk membatasi pelanggan tidak lebih dari 50 persen dari kapasitas tempat, sementara tempat-tempat termasuk bioskop, perpustakaan, dan galeri seni juga dikenai batasan tersebut.

Baca Juga: PBB Sebut Serangan Rusia ke Ukraina Jerumuskan Jutaan Orang dalam Kesulitan Ekstrim

3. Saham dan minyak turun tajam pada hari Senin karena protes terhadap kebijakan nol-Covid pemerintah China menimbulkan kekhawatiran tentang pengelolaan pandemi di negara tersebut. Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang merosot 2,2 persen, ditarik lebih rendah oleh penjualan besar-besaran di pasar China, menurut laporan Reuter

Indeks Hang Seng Hong Kong, Indeks CSI300 China turun 2,22 persen dan yuan jatuh pada perdagangan pagi.

4. Di Shanghai, orang akan diminta untuk melakukan tes PCR negatif dalam 48 jam terakhir sebelum memasuki restoran, bar dan mal dan tempat lain semacam itu mulai Selasa. Pada hari Minggu, orang-orang di Beijing, melawan hawa dingin, berkumpul untuk unjuk rasa anti-lockdown.

Banyak pengunjuk rasa terlihat memegang kertas putih kosong, yang merupakan protes simbolis terhadap penyensoran, lapor kantor berita AFP.

Baca Juga: Profil Anwar Ibrahim: Perjalanan Panjang Tokoh Reformis Malaysia Menuju Kursi Perdana Menteri

5. Salah satu pemicu utama kehebohan dikatakan sebagai kebakaran di sebuah gedung apartemen di wilayah Xinjiang China barat laut yang menewaskan 10 orang dan melukai beberapa lainnya. Penduduk setempat menyalahkan pembatasan karena menghambat operasi penyelamatan.

Itu dia 5 fakta terkait melojaknya angka covid di Cina dengan disertai peningkatan gerakan anti pemerintah.

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: Hindustan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah