FIFA Dikecam: Garang Sanksi Indonesia, Tapi Bungkam Terkait Serangan Tentara Israel di Final Piala Palestina

3 April 2023, 08:19 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino dikecam karena gunakan strandar ganda /Reuters

SEPUTAR CIBUBUR - Federation Internationale de Football Association (FIFA) mendapat kecaman keras dan dituduh menggunakan standar ganda dalam menerapkan sanksi terhadap negara/anggotanya yang bermasalah.

FIFA garam menjatuhkan sanksi pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang alasan adanya penolakan di dalam negeri (Indonesia) terhadap Timnas Israel.

Tapi di lain sisi FIFA bungkam dan tidak bertindak saat tentara Israel melakukan penyerang terhadap Palestina dalam pertandingan final Piala Yasser Arafat di Stadion Internasionl Faisal Al-Husseini, Kamis, 30 Maret 2023. 

Baca Juga: Indonesia Batal, FIFA Pastikan Argentina Calon Tunggal Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Ironisnya, Presiden FIFA Gianni Infantino sempat-sempatnya  bermain fun football di Paraguay ketika mengunjungi Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL).

Sikap Gianni yang seakan tidak terjadi apa-apa ini ini mengundang kecaman dari berbagai pihak. FIFA dicap sebagai organisasi berstandar ganda.

Malam Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang kecam serangan Israel terhadap Palestina. AFC mengutuk keras serangan tentara Israel terhadap pertandingan sepak bola di Palestina dengan gas air mata.

Baca Juga: Sisi Kelam Piala Dunia, Masyarakat Sipil Nepal Minta Presiden FIFA Jangan Abaikan Isu Migran Asing Di Qatar

Melalui laman resminya, AFC menyebut serangan terhadap pertandingan Final Piala Abu Ammar, antara Balata FC dan Jabal Al Mukabber, di Faisal Al Husseini sebagai sesuatu yang mengerikan.

"AFC mengecam keras serangan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap pemain dan penonton," demikian pernyataan AFC melalui situs resminya.

AFC pun menyebut serangan yang dilakukan tentara Israel menggunakan senjata yang sangat berbahaya.

Baca Juga: FIFA Jatuhkan Sanksi Denda Rp1,162 Miliar ke Kroasia Akibat Dua Pelanggaran ini

"Gas air mata dan peluru yang dibungkus karet digunakan oleh pasukan Israel selama penyerangan, yang menyebabkan pertandingan dihentikan," lanjut pernyataan AFC.

"Beberapa pemain dan penggemar Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, menderita sesak napas karena menghirup gas air mata dan harus dirawat," ujar AFC.

Mereka juga meminta Israel agar tindakan penyerangan seperti ini terjadi lagi.

Baca Juga: Mahfud MD: Punya DPR dan Parpor Jelek, Masih Lebih Baik Daripada Monarki

"AFC menyerukan segera diakhirinya semua tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina, dan berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina dan komunitas sepak bola Palestina," pungkas AFC. 

Kronologi serangan tentara Israel

Pasukan Israel menembakkan gas air mata ke lapangan sepak bola saat paruh waktu pertandingan final yang dilangsungkan di Yerusalem Kamis, 30 Maret 2023 lalu.

Baca Juga: Olimpiade Agincourt Resources 2022 Resmi Ditutup, Tim Magsite dari Universitas Diponegoro Jadi Juara I

Pertandingan final itu mempertemukan tim sepak bola Markaz Balata dan Jabal Al Mukaber di Stadion Internasional Faisal Al-Husseini.

Aksi unjuk rasa menentang pembatalan Piala Dunia U-20 FIFA, di Jakarta, Jumat, 31 Maret 2023. Para pemain dan penggemar sepak bola Indonesia bereaksi dengan air mata dan kemarahan setelah FIFA mencabut hak tuan rumah Piala Dunia U-20.

Insiden itu tidak menghentikan pertandingan, dan tim Jabar Al Mukaber yang berasal dari Yerusalem memenangkan pertandingan dengan skor 1-0.

Baca Juga: PT Naila Syafaah Wisata Mandiri Diblacklist Oleh Kemenag Karena Terbukti Lakukan Penipuan Perjalanan Umroh

Asosiasi Sepak Bola Palestina mengutuk penggunaan gas air mata itu di stadion sepak bola, dan mengatakan akan menyampaikan protes kepada FIFA. ***

 

Editor: Erlan Kallo

Tags

Terkini

Terpopuler