Network
SEPUTAR CIBUBUR - Keberangkatan Presiden Joko Widodo ke Tokyo, Jepang membuat rencana peresmian Jembatan Otista pada Minggu 17 Desember 2023 batal dan akan dijadwalkan kembali dalam beberapa pekan kedeoan
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mendesain bangunan Jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang baru saja selesai direvitalisasi dapat bertahan 80 tahun hingga 100 tahun seperti bangunan sebelumnya oleh pemerintah kolonial ratusan tahun silam.
Kepala Dinas PUPR Rena Da Frina saat ditemui usai tasyakuran Jembatan Otista tepat di atas jembatan tersebut, Minggu 17 Desember 2023, mengatakan konstruksi baru jembatan tersebut telah melalui perhitungan yang matang termasuk ketahanannya terhadap beban dan getaran selama 100 tahun ke depan.
Baca Juga: Bawaslu Kaji Dugaan Pelanggaran Kampanye Prabowo Subianto
"Estimasinya itu, jembatan itu (tahan) 80 sampai 100 tahun. Nanti paling pun ada perbaikan-perbaikan railing, atau apalah. Tapi kalau jembatannya sudah didesain (tahan) 80 sampai 100 tahun," kata Rena.
Rena menerangkan hasil musyawarah dengan berbagai pihak, Pemerintah Kota Bogor mengambil opsi untuk mempertahankan pelengkung jembatan bangunan masa kolonial Belanda sebagai salah satu bentuk heritage.
Jembatan Otista yang semula menjadi penyumbat lalu lintas di jalur sistem satu arah (SSA) di pusat kota, kini dilebarkan menjadi 22 meter dengan badan jembatan seluas 17 meter dan sisanya adalah pedestrian. Proyek revitalisasi ini menggunakan anggaran bantuan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp101 miliar.
Baca Juga: Sukanto Tanoto Incar Perusahaan Tisu Swedia, Nilai FantastIs Rp52 Triliun
"Itu udah sepakat. Untuk itu ada beberapa penyesuaian perencanaan, termasuk tingkat elevasi, ketinggian," katanya.
