Kripto Luna dan Kripto TerraUSD Hancur Berdarah Darah, Berikut Kisah Investor Dibuat Jatuh Miskin Seketika

19 Mei 2022, 10:10 WIB
ilustrasi kripto LUNA dan Kripto Terra; Kripto Luna dan Kripto TerraUSD (UST) Hancur Berdarah Darah, Investor Dibuat Jatuh Miskin Seketika /YouTube @Paul Barron Network

SEPUTAR CIBUBUR - Ketidakpastian situasi ekonomi efek pandemi memang sungguh luar biasa, dan seluruh negara mengalami dampaknya.

Termasuk dalam hal investasi yang satu ini kripto/cryptocurrency atau mata uang kripto yang belakangan semakin suram.

Diketahui sebelumnya bahwa mata uang kripto termasuk Bitcoin terus mengalami koreksi tajam, bahkan kripto Luna dan kripto TerraUSD (UST) mengalami hancur berdarah-darah, hingga membuat banyak investor dibuat jatuh miskin seketika.

Baca Juga: Ambruknya Pasar Kripto, Apakah Saatnya Sekarang Untuk Membeli? Berikut Penuturan Para Ahli

Hal tersebut bukan tidak beralasan pasalnya Bitcoin turun 5,0 persen menjadi sekitar 29.700 dolar AS pada Senin di perdagangan Asia, meluncur bersama saham karena kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga.

Mata uang kripto terbesar di dunia itu telah kehilangan sekitar seperlima nilainya sejauh bulan ini, karena keruntuhan spektakuler TerraUSD, yang disebut stablecoin, telah mengguncang pasar kripto yang sudah jatuh di tengah penjualan luas dari investasi berisiko.

Fenomena jatuhnya dua kripto besutan Terra yakni LUNA dan TerraUSD (UST) ini sempat membuat heboh di kalangan investor dan trader di pasar kripto.

Baca Juga: Berikut Ini adalah 5 Aplikasi Trading Kripto Terpopuler yang Berada Dalam Pengawasan Pemerintah

Bahkan hingga kini, kehebohan dari jatuhnya dua koin digital (token) Terra tersebut masih terjadi, walaupun harga keduanya sudah mulai pulih meski masih jauh dari level psikologisny sebelum terjatuh parah.

Di Indonesia sendiri, saat kejatuhan LUNA dan UST, Twitter @BigAlphaID menjadi tempat curhat orang-orang yang merugi karena Terra LUNA.

Terparah, salah satu orang bercerita kalau dirinya berinvestasi hingga Rp 100 miliar dan karena harga LUNA yang terjun bebas, dana yang dimilikinya kini sisa Rp 30,5 juta saja.

"Emang penyesalan itu selalu datang terakhir, mungkin ini bakal jadi postingan terakhir gw, thanks crypto," ungkap orang tersebut.

Baca Juga: Ingat 1 Mei 2022 Pajak Aset Kripto Berlaku, Berikut Penghitungannya

Ada juga orang yang menginvestasikan dana tunangannya lebih dari Rp 265 juta dan hanya tersisa Rp 77.735.

Dia pun menuliskan kalau sangat menyesal namun sudah terlambat.

Dalam unggahan tersebut, rata-rata orang kehilangan dana hingga Rp 200 juta hingga Rp 300 juta, sangat banyak.

"Mau curhat nih min, ga seberapa dibanding yang lain, curhat aja sih, udah dua tahun main crypto. Kurang lebih Rp 500 juta habis 12 Mei, salah satunya gara-gara token scam Luna. Bingung mau gimana," ungkap dia.

Sementara di luar negeri, kejatuhan LUNA dan UST membuat banyak orang ingin melakukan bunuh diri akibat kerugian yang dideritanya.

Baca Juga: Sah! Kripto Segera Kena Pajak 'Double', Berikut Pernyataan Ditjen Pajak: Karena Komoditas ..

Sempat beredar kabar 8 orang investor bunuh diri setelah kripto Luna terjun bebas terkoreksi lebih dari 98%.

Diduga karena mengalami rugi yang sangat besar dan depresi, 8 orang dikabarkan bunuh diri seperti dilansir dari akun Cryptocraziac yang mengatakan sudah ada delapan orang yang dikonfirmasi bunuh diri karena kecelakaan “LUNA”.

“Tetap kuat dan jangkau mereka yang sedang berjuang sekarang,” tulis akun tersebut.

Harga kripto Luna dan kripto Terra yang hancur berdarah-darah tersebut tentunya membuat banyak investor uangnya telah hilang dalam waktu singkat dan menjadi miskin seketika.

Luna saat ini bernilai $7,34 jika Anda membelinya enam bulan lalu seharga $100.

Baca Juga: Kabar Buruk Buat Investor Bitcoin Cs, Digital Futures Exchanges (Bursa Kripto Indonesia) Diundur Peluncurannya

Itu benar jika Anda membeli $ 100 Luna hanya 24 jam yang lalu, saat ini hanya bernilai $ 12,67

 

Pada awalnya, informasi itu viral di media yang berbasis di Pakistan dan diambil oleh akun terkait kripto di Twitter. Berikutnya informasi tersebut tersebar di sejumlah media massa.

Namun banyak investor yang mengancam bunuh diri dan tersebar di Reddit. Beberapa pengguna juga ada yang membagikan hotline bunuh diri di seluruh dunia.

"Saya kehilangan lebih dari US$ 450 ribu (Rp 6,5 miliar), saya tidak bisa membayar ke bank," kata salah satu pengguna, seperti dikutip dari The Independent.

Baca Juga: Investor Kripto Lewati Saham, Perlu Dilindungi dengan Regulasi

Baca Juga: Kripto Peluang Perkuat Kinerja Perekonomian, Harus Dimanfaatkan UKM

"Aku akan segera kehilangan rumahku, aku akan jadi tunawisma. Bunuh diri merupakan satu-satunya jalan keluar untukku".

Sejumlah pengguna Reddit lainnya juga curhat soal kehilangan banyak uang setelah harga Terra yang ambles.

Bahkan ada yang bingung untuk melakukan apapun setelah hal itu terjadi.

"Saya kehilangan semua tabungan hidup saya. Telah membeli Terra LUNA seharga US$ 85 tidak yakin apa yang harus dilakukan," kata salah satu anggota r/TerraLuna sub-reddit.

Ada juga yang menyesal karena serakah melihat angka Terra sempat menyentuh di atas US$ 100 (Rp 1,4 juta). Dia mengatakan mengharapkan angkanya bisa lebih dari itu.

Baca Juga: Sah! Rupiah Digital Segera Meluncur, Bank Indonesia: Kripto Dilarang Sebagai Alat Pembayaran

"Saya seharusnya menguangkan saat harga US$ 100, maka akan naik US$ 25 ribu (Rp 364,3 juta)," tulis pengguna Reddit No-Forever.

"Namun saya menjadi serakah dengan harapan mendapatkan lebih banyak uang sehingga saya tidak dapat membayar uang muka sebuah rumah untuk keluarga saya. Saya kira tidak ada rumah dan tabungan saat itu".

Baca Juga: Daftar Perusahaan Pedagang Kripto yang Terdaftar di Bappebti: No Izin, Website, Alamat Lengkap

 

Kejatuhan pasar kripto saat ini terjadi saat sentimen pasar global sedang mengarah ke negatif, di mana pasar kripto sudah cenderung lesu sejak awal tahun, diperberat oleh sentimen inflasi global yang meninggi dan potensi pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Selain itu, lesunya pasar kripto juga disebabkan dari konflik antara Rusia-Ukraina yang terus berlarut-larut dan kondisi pandemi Covid-19 di China yang makin mengkhawatirkan, sehingga beberapa sentimen negatif ini mendorong sikap investor untuk menahan selera risikonya di pasar kripto.***

 

 

 

 

 

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler