Keluarga Korban Penembakan KKB Kaget Dimintai Uang Puluhan Juta

- 14 Juni 2024, 14:11 WIB
Supir angkot korban penembakan KKB Papua.
Supir angkot korban penembakan KKB Papua. /

SEPUTAR CIBUBUR - Keluarga korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengeluh karena mesti membayar puluhan juta rupiah untuk memulangkan jenazah korban ke rumah duka.

Sebelumnya, keluarga korban penembakan KKB itu mengira bahwa pemulangan jenazah akan dibantu oleh pemerintah. Namun, justru keluarga korban dimintai uang sebesar 58 juta rupiah saat berada di bandara.

Oleh sebab itu, proses pemulangan jenazah korban penembakan KKB tersebut mesti tertunda. Pihak keluarga berusaha untuk mengumpulkan uang tersebut dengan cara urunan hingga terkumpul.

Baca juga: Era Baru Industri Akuakultur, eFishery Bantu Pembudidaya Melalui Inovasi AI Mas Ahya

"Kami sekeluarga harus patungan untuk membayar biaya pemulangan jenazah sebanyak lima puluh delapan juta rupiah di bandara Papua," kata Diana perwakilan keluarga korban dikutip Jumat, 14 Juni 2024.

Korban Bernama Rusli (40) dikenal sebagai orang yang pendiam dan sering berbagi terhadap sesama. Rusli mulanya bekerja sebagai supir angkot di Gowa, Sulawesi Selatan namun tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Rusli akhirnya memutuskan untuk marantau ke Kabupaten Paniai, Papua Tengah dengan profesi yang sama yakni supir angkot.

Baca juga: Kritik Kondisi Rumput SUGBK, Irjen Krishna Murti: Rumput Kelas Tarkam

Namun nahas, Rusli mesti meregang nyawa usai kepalanya terhunus peluru yang dilepaskan salah seorang anggota KKB Papua pada Selasa, 11 Juni 2024 di Paniai, Papua Tengah.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah