Penjelasan Ketua KPK Soal Pegawai Gagal Tes Wawasan Kebangsaan

5 Mei 2021, 22:12 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri. /(Antara/HO-Humas KPK)

SEPUTAR CIBUBUR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi adanya 75 pegawai yang tidak memenuhi syarat dalam tes wawasan kebangsaan.

Meski demikian, KPK menyatakan tidak akan memecat ke 75 pegawai itu.

Isu soal ketidaklulusan 75 pegawai KPK dalam tes wawasan kebangsaan ramai karena dikhawatirkan banyak pihak sebagai upaya untuk mendepak sejumlah pegawai yang dikenal memiliki rekam jejak bagus dalam pemberantasan korupsi.

Baca Juga: ICW: Pemecatan Novel Baswedan Episode Akhir Pembunuhan KPK

"Saya ingin katakan sampai hari ini KPK tidak pernah menegaskan dan menyampaikan ada proses pemecatan. KPK juga tidak pernah berbicara memberhentikan orang dengan tidak hormat, KPK juga tidak pernah berbicara tentang pegawai yang diberhentikan dengan hormat, tidak ada," ucap Firli saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021.

Firli menyatakan KPK tunduk kepada Undang-undang.Oleh sebab itu sampai saat ini, KPK tidak memiliki niat untuk memecat pegawai.

"Karena KPK sangat paham, KPK pelaksana undang-undang, pelaksana peraturan undangundang dan menjalankan secara selurus-lurusnya. Kami tunduk pada undang-undang sehingga
sampai hari ini belum ada niat kesempatan ataupun keinginan melakukan pemecatan terhadap pegawai," kata Firli.

Tes wawasan kebangsaan, merupakan bagian dari proses peralihan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Peralihan status ini merupakan amanat dari UU KPK yang terbaru

Lebih lanjut, Firli mengatakan lembaganya tunduk pada undang-undang sehingga sampai saat ini tidak niatan untuk memecat pegawai.

Baca Juga: Novel Baswedan Dipecat, Integritas KPK Pulih

KPK telah mengumumkan hasil tes wawasan kebangsaan yang diikuti 1.351 pegawainya. Tes dilakukan oleh Badan Kepegawaian Nasional.

Hasilnya, sebanyak 1.274 orang dinyatakan memenuhi syarat dan 75 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Sementara dua orang lainnya tidak mengikuti tes karena tidak hadir.

Tes wawasan kebangsaan ramai dibahas publik karena sejumlah pegawai yang dikenal memiliki rekam jejak pemberantasan korupsi yang bagus dikabarkan tak lulus tes tersebut.

Diantara mereka yang dinyatakan tak lulus adalah penyidik senior Novel Baswedan.

Novel menyebut tidak diloloskannya dia dan puluhan pegawai KPK adalah bentuk upaya menyingkirkan orang berintegritas di KPK.

“Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK," katanya, Jakarta, Selasa 4 Mei 2021.

Baca Juga: KPK Tahan Mantan Pejabat Ditjen Pajak, Angin Prayitno Terkait Suap Rp15 Miliar dan SGD3,5 Juta.

Sementara Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai bakal dipecatnya sejumlah pegawai, termasuk penyidik senior Novel Baswedan, sebagai sebuah skenario yang dirancang sejak awal untuk menghabisi dan membunuh KPK.

"ICW beranggapan ketidaklulusan sejumlah pegawai dalam tes wawasan kebangsaan telah dirancang sejak awal sebagai episode akhir untuk menghabisi dan membunuh KPK," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana

"Sinyal untuk tiba pada kesimpulan itu telah terlihat secara jelas dan runtut, mulai dari merusak lembaga antirasuah dengan UU KPK baru, ditambah dengan kontroversi kepemimpinan Firli Bahuri dan kali ini pegawai-pegawai yang dikenal berintegritas disingkirkan," tambah dia.***

Editor: sugiharto basith budiman

Tags

Terkini

Terpopuler